Bareksa.com - Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini memengaruhi pergerakan investasi reksadana. Meskipun demikian empat reksadana saham mampu masuk top 5 dengan keuntungan terbesar.
Ada dua hal yang bisa menyebabkan kinerja indeks reksadana saham ini mampu lebih baik dari IHSG. Kedua hal itu adalah strategi alokasi aset dan jumlah saham yang berbeda pada portofolio setiap produk reksadana saham yang dikelola berbagai manajer investasi.
Karensa reksadana saham merupakan jenis reksadana yang melakukan investasi paling sedikit 80 persen (delapan puluh persen) dari nilai aktiva bersih dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Perbandingan Return IHSG dan Indeks Reksadana Saham (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Walaupun mayoritas kinerja reksadana saham masih negatif, bukan berarti tidak ada produk reksadana saham yang mampu memberi keuntungan yang cukup tinggi.
Sebab, pada Marketplace Reksadana Bareksa terdapat emat produk reksa dana saham masuk top 5 memberi keuntungan terbesar sepanjang tahun ini. Lebih jelasnya tampak pada tabel berikut ini. (Lihat : Beli Reksadana di Bareksa Kini Sebagian Besar Bisa Autodebet)
Daftar Top 5 Reksadana YTD Pada Marketplace Bareksa per 13 Agustus 2018
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan tabel tersebut, Simas Syariah Unggulan, reksadana saham kelolaan PT Sinarmas Asset Management, mencetak return tertinggi di antara produk reksadana sejenis lainnya pada periode YTD, yakni dengan imbal hasil 35,75 persen.
Selain itu reksadana Simas Saham Unggulan yang berada di urutan kedua juga berhasil memberikan keuntungan hingga 32,83 persen.
Peringkat ketiga, keempat dan kelima secara berurutan ditempati reksadana Archipelago Balance Fund, Sucorinvest Sharia Equity Fund, dan Sucorinvest Maxi Fund yang masing-masing membukukan return 25,52 persen, 17,83 persen, dan 16,54 persen.
Reksadana saham ini dapat menjadi salah satu pilihan investor yang memiliki tujuan investasi jangka menengah hingga panjang dengan profil risiko yang cenderung agresif. Sesuai karakternya, reksadana ini cukup fluktuatif, yang bisa saja bergerak naik atau turun cukup signifikan dalam jangka pendek.
Karena itu, untuk berinvestasi pada reksadana saham ini, investor perlu menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing terlebih dahulu.
Kemudian, ada baiknya sebelum membeli reksadana, investor dapat membaca dan memahami isi fund fact sheet agar dapat lebih mengenali karakteristik dari produk reksadana tersebut.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.