Bareksa.com – Dalam daftar reksadana yang tersedia di marketplace Bareksa, terdapat 10 produk yang berhasil mencetak return (imbal hasil) tertinggi dalam periode setahun terakhir yakni tanggal 8 Agustus 2017 hingga 7 Agustus 2018. Dari 10 produk tersebut, enam di antaranya reksadana jenis saham dan empat reksadana jenis campuran, yang berhasil mencetak return 19,37 hingga 50,32 persen.
Produk reksadana tersebut, tiga di antaranya merupakan kelolaan PT Sinarmas Asset Management, tiga reksadana kelolaan PT Sucorinvest Asset Management, tiga reksadana milik PT Trimegah Asset Management, serta satu reksadana adalah produk PT Archipelago Asset Management.
Reksadana dengan keuntungan tertinggi adalah Simas Syariah Unggulan, reksadana saham syariah yang dikelola oleh Sinarmas AM yang berhasil mencetak return 50,32 persen dalam setahun terakhir per 7 Agustus 2018. Di urutan kedua, masih ditempati reksadana saham produk Sinarmas AM yakni Simas Saham Unggulan dengan return 49,88 persen.
Sedangkan di peringkat ketiga ditempati reksadana saham syariah kelolaan Sucor AM yakni Sucorinvest Sharia Equity Fund yang mencetak return 33,77 persen dalam setahun terakhir. Selengkapnya lihat tabel berikut :
Daftar 10 Reksadana Return Tertinggi 1 Tahun (8 Agustus 2017 - 7 Agustus 2018)
Sumber : Bareksa
Jauh di Atas Benchmark
Kinerja 10 reksadana tersebut jauh di atas indeks acuan, yakni Indeks Harga Saham Gabung, indeks LQ45, indeks reksadana saham maupun indeks reksadana saham syariah.
Dalam setahun terakhir per 7 Agustus 2018, IHSG hanya tumbuh 5,9 persen dan indeks LQ45 naik tipis 1,32 persen. Tidak berbeda indeks reksadana saham juga hanya naik 3,96 persen, sedangkan indeks reksadana saham syariah justru minus 0,67 persen.
Dibandingkan indeks acuan, yakni IHSG misalnya Simas Syariah Unggulan berhasil tumbuh 8,5 kali lipatnya. Bahkan jika dibandingkan indeks reksadana saham syariah yang negatif, maka produk reksadana saham syariah kelolaan Sinarmas AM mencatatkan kinerja jauh melampaui indeks acuannya.
Return IHSG, Indeks LQ45, Reksadana Saham & Reksadana Saham Syariah
Sumber : Bareksa
Apa saja isi portofolio investasi produk-produk reksadana itu sehingga bisa mencetak kinerja cemerlang? Berikut ulasan isi portofolio lima dari 10 reksadana tersebut :
1. Simas Syariah Unggulan
Reksadana yang diluncurkan sejak 8 Agustus 2014 ini telah membukukan dana kelolaan Rp103,4 miliar. Nilai minimal pembelian awal reksadana ini Rp200.000 dan nilai minimal penjualan kembali Rp100.000.
Nilai NAB per Unit Simas Syariah Unggulan
Sumber : Bareksa
Produk reksadana saham syariah kelolaan Sinarmas AM ini memiliki kebijakan investasi 80 – 98 persen dalam efek ekuitas syariah dan 2 – 20 persen dalam instrumen pasar uang, efek utang, serta efek beragun aset (EBA).
Berdasarkan fund fact sheet per Juni 2018, reksadana ini berinvestasi di saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), serta saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
2. Simas Saham Unggulan
Produk reksadana saham yang diluncurkan sejak 18 Desember 2012 ini memiliki dana kelolaan Rp1,73 triliun. Nilai minimal pembelian awal maupun minimal penjualan kembali reksadana ini adalah Rp100.000.
Nilai NAB per Unit Simas Saham Unggulan
Sumber : Bareksa
Produk reksadana saham kelolaan Sinarmas AM ini memiliki kebijakan investasi minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada efek bersifat ekuitas, serta minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang, efek bersifat utang dan atau EBA.
Berdasarkan fund fact sheet per Juni 2018, daftar top holding reksadana Simas Saham Unggulan adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan saham TLKM.
3. Sucorinvest Sharia Equity Fund
Reksadana saham syariah kelolaan Sucor AM yang diluncurkan sejak 8 November 2013 ini memiliki dana kelolaan Rp213,6 miliar. Nilai minimum pembelian awal maupun minimum penjualan kembali reksadana ini adalah Rp100.000.
Nilai NAB per Unit Sucorinvest Sharia Equity Fund
Sumber : Bareksa
Reksadana saham syariah Sucorinvest Sharia Equity Fund memiliki kebijakan investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek ekuitas syariah, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang.
Berdasarkan fund fact sheet per Juni 2018, saham-saham yang menjadi top holding dalam portofolio reksadana ini adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Samindo Resources Tbk (MYOH), HOKI dan TLKM.
4. Archipelago Balance Fund
Reksadana jenis campuran kelolaan Archipelago AM ini resmi diluncurkan 11 Januari 2013 dan kini telah memiliki dana kelolaan Rp69,2 miliar. Nilai minimum pembelian awal maupun penjualan kembali reksadana ini adalah Rp100.000.
NAB per Unit Archipelago Balance Fund
Sumber : Bareksa
Reksadana campuran Archipelago Balance Fund memiliki kebijakan investasi minimum 1 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat ekuitas. Kemudian minimum 1 persen dan maksimum 79 persen reksadana ini berinvestasi pada efek bersifat utang, serta minimum 1 persen dan maksimum 79 persen berinvestasi pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan atau deposito.
Berdasarkan fund fact sheet per Juni 2018, saham-saham yang menjadi top holding dalam portofolio reksadana ini adalah PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta saham BBRI.
5. Sucorinvest Maxi Fund
Reksadana saham kelolaan Sucor AM ini resmi diluncurkan pada 1 Oktober 2014 dan kini telah memiliki dana kelolaan Rp293,1 miliar. Nilai minimum pembelian awal maupun penjualan kembali reksadana ini adalah Rp100.000.
NAB per Unit Sucorinvest Maxi Fund
Sumber : Bareksa
Reksadana saham Sucorinvest Maxi Fund memiliki kebijakan investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat saham, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang.
Berdasarkan fund fact sheet per Juni 2018, saham-saham yang menjadi top holding dalam portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Toba Bara SejahtraTbk (TOBA), ANTM, HOKI, dan saham TLKM.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.