Berita Hari Ini: META & ADHI Kaji Tol Cikunir-Ulujami, Dana Haji Bidik Reksadana

Bareksa • 25 Jul 2018

an image
Jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/8). Sebanyak 4.459 calon haji dari 11 kloter sembilan embarkasi diberangkatkan ke Arab Saudi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama/2016

SMDR incar saham operator pelabuhan Patimban, AISA kembali digugat PKPU, Chevon siap kembali investasi di blok Rokan

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 25 Juli 2018 :

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) bersama tiga perusahaan lainnya, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Acset Indnesua Tbk (ACST) dan PT Triputra Utama Selaras berminat memprakarsai pembangunan ruas tol Cikunir - Ulujami. Tol terseberut akan terbentang sepanjang 36,5 kilometer (Km) dengan nilai investasi sekitar Rp22,5 triliun.

Konsorsium empat perusahan tersebut telah menyusun prastudi kelayakan atas pengusahaan jalan tol baru itu. Ruas Cikunir-Ulujami termasuk proyek tol prakarsa yang paling baru diusulkan baan usaha dan saat ini tengah diproses oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Nantinya jalan tol Cikunir - Ulujami akan dibangun secara melayang (elevated) sehingga membutuhkan biaya yang besar dibandingkan dengan pembangunan jalan tol non-layang. Cikunir - Ulujami akan masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road III.

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mengincar kepemilikan 25 persen saham konsorsium operator pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Perseroan telah menyampaikan letter of intent (LoI) terkait minat tersebut.

Perseroan menunggu lelang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selain sudah menyampaikan LoI, Samudera Indonesa telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak calon mitra operator pelabuhan Patimban.

Perseroan menyatakan siap bekerja sama baik dengan badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan swasta nasional, maupun perusahan asal Jepang untuk mengoperasikan pelabuhan tersebut.

Dana Haji

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tengah mengkaji tiga instrumen reksadana baru sebagai pilihan instrumen investasi untuk mengelola dana haji. Sebelumnya BPKH berencana berinvestasi di reksadana dengan target Rp17 triliun.

Sejauh ini BPKH sedang melakukan lelang terhadap 15 perusahaan manajer investasi (MI) yang memiliki produk reksadana syariah. BPKH telah mengerucutkan pilihan manajer investasi dari 88 MI yang telah menawarkan diri.

Dari 15 MI tersebut BPKH ingin menempatkan investasi di beberapa produk reksadana. Produk tersebut adalah reskadana terproteksi yang akan dikelola empat MI dan reksadana pendapatan tetap yang akan dikelola tujuh MI.

BPKH juga akan menempatkan investasi pada tiga produk reksadana lainnya yang akan dikaji, yakni reksadana penyertaan terbatas (RDPT), reksadana open hand (campuran dan saham) serta reksadana kontrak manajemen investasi.  

Chevron Investasi US$55 Miliar

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS), Chevron siap berinvestasi hingga US$55 miliar atau setara Rp792 triliun. Investasi akan digelontorkan apabila perusahaan tersebut terpilih lagi untuk mengelola blok minyak Rokan, Riau.

Investasi yang akan dilakukan Chevron bakal berlangsung dalam dua tahap selama 20 tahun. Tahap pertama US$33 miliar dan tahap kedua senilai US$55 miliar. Blok Rokan adalah blok dengan produksi minyak terbanyak yang perjanjian kontraknya akan segera berakhir.

Blok minyak tersebut sedang menjadi rebutan antara Chevron dan PT Pertamina. Peluang Chevron untuk mengelola blok tersebut masih terbuka selain pilihan lain untuk bekerja sama dengan Pertamina.

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) PKPU

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kembali mendapatkan permohonan merestrukturisasi utangnya melalui proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Tiga perusahaan, yakni PT Sinartama Gunita, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dan PT Teknologi Mitra Digital menjadi pemohon PKPU.

Perkara tersebut telah didaftarkan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 18 Juli 2018. Total nilai  tagihan dalam permohonan tersebut mencapai Rp369 miliar. Rinciannya, Sinartama menagih utang senilai Rp22 juta yang berasal dari mengelola dan memelihara data saham Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food.  

Kemudian Sinarmas MSIG menagihkan utang obligasi AISA I tahun 2013 senilai Rp100 miliar dan sukuk ijarah TPS Food I tahun 2013 senilai Rp200 miliar. TPS Food tidak mampu membayar bunga surat utang yang telah jatuh tempo pada 5 Juli 2018.

Selanjutnya, pemohon ketiga menagih utang TPS Food senilai Rp69 miliar dari obligasi TPS Food I tahun 2013 dan sukuk ijarah TPS Food I tahun 2013. 

(AM)