Berita / / Artikel

BNP Paribas Relaunching Reksa Dana Campuran Equitra

• 01 Mar 2018

an image
Vivian Secakusuma Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners

Perseroan mengubah strategi investasinya dengan lebih mengikuti pergerakan pasar

Bareksa.com – BNP Paribas Investment Partners meluncurkan kembali (relaunching) produk reksa dana campuran BNP Paribas Equitra. Perseroan mengubah strategi investasinya pada produk tersebut dengan lebih mengikuti pergerakan pasar.

Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma, menuturkan sebelumnya strategi BNP Paribas Equitra hanya fokus meminimalisasi risiko. Namun, melihat kondisi pasar yang terus berubah, investor kini menginginkan produk yang dapat memberikan imbal hasil lebih stabil.

“Kami juga menambahkan fitur pembagian imbal hasil secara tunai setiap bulannya kepada para investor,” terangnya di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.

Vivian mengungkapkan, nantinya imbal hasil yang diperoleh investor tersebut dapat diambil atau diinvestasikan kembali (reinvesatasi) pada produk yang sama.

Vivian mengungkapkan sebenarnya produk reksa dana BNP Paribas Equitra sudah diluncurkan sejak 2005. Sejak diluncurkan, produk tersebut telah membuktikan berhasil meminimalisasi risiko, salah satunya pada kejadian crash pasar saham 2009, saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 50 persen, produk perseroan hanya turun 5 persen.

Hingga Februari, total dana kelolaan (asset under management/AUM) BNP Paribas Equitra tercatat sekitar Rp100 miliar. Vivian menargetkan AUM produk tersebut pada akhir tahun ini mencapai Rp400-500 miliar.

Dia mengatakan sejak perseroan memutuskan untuk mengubah strategi investasi BNP Paribas Equitra, AUM produk tersebut naik hingga 107 persen dalam dua bulan, yakni mencapai Rp105,3 triliun. Pencapaian tersebut menunjukkan minat yang positif.

Perseroan memberikan tolok ukur nilai imbal hasil produk BNP Paribas Equitra dengan rata-rata deposito satu bulan ditambah dua presen. Nantinya, akan ada pembagian imbal hasil setiap bulan.

Dalam mengelola dananya, perseraon tidak menggunakan model kuantitatif. Strategi alokasi aset manajer investasi bertujuan untuk melampaui tolol ukur produk di setiap akhir tahun.

Dalam mengalokasi asetnya, perseroan mengalokasikan 20-50 persen dana pada instrumen surat utang, 0-40 persen pasar uang dan maksimal 10 persen pada pasar saham.

Untuk menjaga performa produk tersebut, manajer investasi akan melakukan alokasi aset. Menurut dia, risiko produk tersebut berada di antara pasar uang dan pendapatan tetap.

Menurut Vivian, saat ini pergerakan pasar surat utang, sebagai aset terbesar dalam portofolio produk tengah mengalami fluktuasi. Tetapi, karena risikonya minim, investor tidak akan terlalu merasakan fluktuasinya pada produk BNP Paribas Equitra.

Produk tersebut memenuhi kebutuhan investor pemula yang ingin berinvestasi pada insttrumen invesasi yang relatif stabil seiring dengan pergerakan pasar. Di samping itu, pada saat yang berasamaan, memberikan imbal hasil bulanan melalui pembagian hasil investasi dalam bentuk tunai.

Hingga Februari 2018, total AUM BNP Paribas mencapai Rp30,2 triliun, meningkat dibandingkan catatan akhir tahun lalu sebesar Rp29 triliun. Perseroan menargetkan pertumbuhan AUM 10 persen tahun ini. (AM)

Tags: