Bareksa.com – Kondisi ekonomi global masih memberi tekanan terhadap pasar modal Indonesia. Meskipun demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipercaya dapat terus menguat, yang ditopang oleh sejumlah sektor saham pilihan.
Pada perdagangan kemarin (Selasa, 06 Februari 2018), IHSG kembali dibuka gap down dan sempat melemah hingga 2 persen lebih. Namun, memasuki sesi kedua IHSG mulai beranjak naik hingga penutupan perdagangan kemarin dengan menyisakan koreksi 1,69 persen.
Tekanan dari eksternal yang kuat membuat IHSG belum memiliki tenaga yang cukup untuk kembali bergerak positif. Hal ini dikarenakan adanya ekspektasi pelaku pasar atas potensi kenaikan tingkat suku bunga acuan The Fed yang lebih cepat dari perkiraan, seiring rilis data perekonomian Amerika Serikat yang lebih baik.
Meski begitu, cukup kuatnya fundamental dalam negeri menopang optimisme pertumbuhan kinerja di pasar saham, tercermin dari perusahaan-perusahaan riset yang memberikan outlook positif untuk pasar saham di 2018. Terlebih 2018 merupakan tahunnya politik dimulai sehingga dapat memberikan dorongan bagi kinerja saham terutama saham-saham BUMN berkapitalisasi besar (blue chips) mencatatkan performa yang baik.
Hal ini juga sejalan dengan pandangan positif dari PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM). Meski mengingat risiko kenaikan Fed Rate yang menjadi fokus, CPAM memberikan target kenaikan IHSG dengan pertumbuhan sekitar 12,4 persen di tahun 2018.
Priyanto Soedarsono, Chief Investment Officer PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM), dalam acara makan siang sejumlah jajaran Direksi CPAM bersama media mengatakan, 2018 yang merupakan tahunnya politik dimulai dapat menjadi katalis positif bagi kinerja pasar saham domestik. (Baca juga Bagaimana Outlook Reksa Dana di Tahun Politik 2018?)
Priyanto juga menambahkan, sektor consumer, sektor export related, sektor pertambangan, sektor properti real estate dan konstruksi adalah sektor-sektor yang patut dilirik di tahun ini. (Lihat juga Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 6.725, Rekomendasikan 4 Sektor Saham Ini)
Sektor-sektor tersebut juga menjadi pilihan dalam strategi pengelolaan reksa dana saham CPAM di 2018. Adapun salah satu reksa dana saham (alpha seeker) kelolaan CPAM yang kini tersedia di platform Bareksa.com adalah reksa dana CIMB Principal Total Return Equity Fund.
Dalam setahun terakhir, reksa dana ini telah mencatatkan pertumbuhan return 18,61 persen (per 06 Februari 2018). Berikut tabel performa return reksa dana CIMB Principal Total Return Equity Fund :
Sumber : Bareksa.com
Hingga Januari 2018, reksa dana ini telah memiliki total dana kelolaan sebesar Rp148,26 miliar. Adapun target dana kelolaan CPAM sebesar Rp11,7 triliun di akhir tahun 2018.
CIMB Principal Total Return Equity Fund dapat menjadi pilihan investasi bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan periode investasi lebih dari lima tahun. Reksa dana ini juga cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil investasi cukup tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula (tipe investor agresif). (hm)
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..