Pasar Saham dan Obligasi Bergejolak, Kinerja Reksa Dana BukaReksa Tetap Positif

Bareksa • 03 Oct 2017

an image
Konferensi Pers Peluncuran Fitur Investasi Reksa Dana BukaReksa, hasil kerja sama antara Bareksa dan Bukalapak di Jakarta 19 Januari 2017.

Reksa dana BukaReksa hasilkan return menarik dan miliki risiko investasi minim

Bareksa.com – Koreksi yang terjadi di pasar saham sejak awal pekan lalu membuat IHSG mencatatkan kinerja negatif. Meski mengalami rebound yang cukup tinggi di akhir pekan, IHSG turun 0,18 persen dalam sepekan terakhir.

Investor asing tak henti-hentinya mencatatkan penjualan bersih di setiap akhir penutupan perdagangan. Dalam sepekan terakhir, asing tercatat membukukan penjualan bersih Rp 2,46 triliun di seluruh pasar.

Adapun rebound yang terjadi pada IHSG di akhir pekan juga diiringi aksi jual asing dalam jumlah cukup besar. Pada perdagangan Jumat lalu asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp 1,13 triliun di seluruh pasar.

Adapun sejumlah pemicu, antara lain rencana pemangkasan tarif pajak Amerika Serikat oleh Pemerintahan Donald Trump, The Fed mengurangi beban aset pada Oktober 2017, serta meningkatnya optimisme pelaku pasar global akan potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Desember 2017.

Pelemahan di pasar saham turut menekan kinerja reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran. Dalam sepekan terakhir, indeks reksa dana saham tercatat membukukan return negatif 0,48 persen. Indeks reksa dana campuran juga mencatat return negatif 0,42 persen per 29 September 2017.

Di sisi lain, meningkatnya optimisme pelaku pasar global akan potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Desember 2017 turut pula memicu kenaikan Yield US Treasury sejak awal pekan menjadi 2,33 persen pada Jumat, 29 September 2017.

Sumber : Bloomberg

Mengikuti Yield US Treasury yang terus meningkat, yield (imbal hasil) obligasi pemerintah Indonesia juga turut naik. Berdasarkan data Bareksa, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik ke level 6,45 persen dalam setahun, dibandingkan posisi awal pekan lalu di level 6,27 persen.

Hal tersebut turut memberikan tekanan pada kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi. Dalam sepekan terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap membukukan return negatif 0,03 persen per 29 September 2017.

Di tengah pelemahan yang terjadi pada indeks reksa dana saham, indeks reksa dana campuran dan indeks reksa dana pendapatan tetap, terdapat jenis reksa dana yang bertahan dengan catatan kinerja positif, yakni reksa dana pasar uang.

Dalam sepekan terakhir, indeks reksa dana pasar uang tercatat membukukan return positif 0,08 persen per 29 September 2017. Berikut grafik perbandingan return indeks dari keempat jenis reksa dana dalam sepekan terakhir (per 29 September 2017).

Sumber : Bareksa.com

Stabilnya return reksa dana pasar uang juga ditunjukkan dari return reksa dana pasar uang yang tersedia pada fitur investasi BukaReksa di situs Bukalapak.com. Reksa dana tersebut adalah CIMB-Principal BukaReksa Pasar Uang dan Reksa Dana Syariah Mandiri Bukareksa Pasar Uang.

Dalam sepekan terakhir, kedua reksa dana tersebut membukukan return positif masing-masing 0,06 persen dan 0,08 persen (per 29 September 2017). Jika dilihat dalam 6 bulan terakhir, kedua reksa dana telah memberikan keuntungan masing-masing 2,42 persen dan 2,74 persen (per 29 September 2017).

Keuntungan yang menarik di tengah sifat reksa dana pasar uang yang memiliki risiko investasi paling kecil bila dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Dengan begitu, reksa dana pasar uang pada fitur investasi BukaReksa ini dapat menjadi alternatif investasi terutama bagi Anda yang cenderung menghindari risiko atau toleransi risiko kecil, namun menginginkan imbal hasil investasi yang cenderung stabil.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..