Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham : Simas Saham Unggulan (4,52 persen)
2) Reksa Dana Saham Syariah : Pratama Syariah (7,95 persen)
3) Reksa Dana Campuran : Pratama Berimbang (4,53 persen)
4) Reksa Dana Campuran Syariah : Pratama Syariah Imbang (5,93 persen)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap : Kehati Lestari (4,36 persen)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : Bahana Mes Syariah Fund (4,89 persen)
7) Reksa Dana Pasar Uang : Sucorinvest Money Market Fund (0,76 persen)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah : Emco Barokah Syariah (0,53 persen)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi Agustus: -0,07 persen
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp 100 juta dan tenor satu bulan :
> Bank BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> Bank BNI : 0,354 persen per bulan
> Bank BRI : 0,354 persen per bulan
- IHSG: 1,83 persen
- Indeks Reksa Dana Saham : 2,08 persen
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah : 2,41 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran : 1,21 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah : 0,93 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap : 2,73 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : 2,79 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang : 0,34 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah : 0,29 persen
Summary
Mengawali pekan ini, perdagangan saham pada Senin, 11 September 2017 kemarin berhasil ditutup di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,25 persen ke level 5.871,88. Tujuh dari 10 sektor menguat dengan kenaikan terbesar pada sektor properti 1,41 persen dan sektor perkebunan yang naik sebesar 1,39 persen.
Adapun berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah turut memberikan sentimen positif. Mengutip Bloomberg, pada Senin kemarin rupiah menguat 0,22 persen di Rp 13.156 per dollar AS, di tengah penguatan dollar index sebesar 0,57 persen ke level 91,9. Penguatan yang terjadi di pasar saham pun turut ditopang aksi beli yang dilakukan oleh investor domestik, di mana pada perdagangan kemarin domestik mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 615 miliar di seluruh pasar.
Sementara, investor asing masih terus melakukan penjualan bersih dengan catatan netsell (jual bersih) sebesar Rp 615,6 miliar di seluruh pasar. Sehingga secara year to date, asing telah membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,64 triliun di seluruh pasar. Adapun rilis data penjualan eceran di bulan Juli yang turun 3,3 persen secara tahunan dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 6,3 persen turut mempengaruhi pergerakan IHSG pada Senin kemarin.
Penguatan pasar saham turut memberikan dorongan pada kinerja reksa dana saham, di mana reksa dana ini menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham mencatatkan return positif sebesar 2,08 persen. Begitupun dengan reksa dana campuran, yang juga menempatkan saham dalam aset portofolio reksa dananya membukukan return positif 1,21 persen dalam sebulan terakhir.
Selanjutnya di pasar obligasi, turunnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen tampak terus memberikan dorongan positif pada kinerja pasar surat utang (obligasi). Hal ini dapat terlihat dari yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun --sebagai benchmark-- yang terus turun menjadi berada di level 6,31 persen dalam setahun. Terus turunnya yield obligasi tersebut mencerminkan adanya kenaikan berkelanjutan pada harga obligasi yang ditopang dari meningkatnya permintaan.
Hal tersebut turut mengerek kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi terus mencatatkan pertumbuhan kinerja. Dalam sebulan terakhir, rata-rata reksa dana pendapatan tetap membukukan return cukup tinggi yakni 2,73 persen.
Adapun untuk investor penghindar risiko, reksa dana pasar uang menjadi produk yang paling sesuai untuk dipilih. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang stabil di return 0,34 persen. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.
Melihat kondisi tersebut, reksa dana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan investasi yang menarik di pekan ini, dengan pertimbangan masih berlanjutnya aksi jual investor asing di pasar saham serta adanya lanjutan penurunan yield obligasi yang mencerminkan minat investor cukup besar terhadap pasar obligasi Indonesia. Hal tersebut terus mendorong reksa dana pendapatan tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja dan bertahan membukukan return tertinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya dalam sebulan terakhir.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..