Bareksa.com – Menyambut hari kemerdekaan Indonesia, pergerakan pasar saham kembali melanjutkan penguatan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil keluar dari tren konsolidasi jangka menengah pada range 5.749 – 5.858.
Tercatat, pada perdagangan kemarin (Rabu, 16 Agustus 2017), IHSG melaju 0,98 persen ke level 5.891,95. Adapun dalam Nota Keuangan RAPBN 2018 yang diumumkan kemarin, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan mencapai 5,4 persen, naik dari target tahun ini 5,2 persen.
Hal ini pun menjadi salah satu sentimen positif pendorong IHSG. Aksi beli investor domestik pun mewarnai perdagangan saham kemarin. Tercatat, investor domestik melakukan pembelian bersih sebesar 123 miliar di seluruh pasar.
Sebaliknya investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 46,96 miliar di pasar reguler dan total penjualan bersih di seluruh pasar adalah sebesar Rp 122,7 miliar.
Adapun sektor penyokong terbesar pergerakan IHSG yakni sektor barang konsumsi yang mencatatkan kenaikan sebesar 3,46 persen, disusul sektor manufaktur yang naik sebesar 2,16 persen.
Sumber : Bareksa.com
Saham emiten-emiten industri rokok menjadi penyokong penguatan IHSG. Di mana saham-saham industri rokok berkapitalisasi besar seperti PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kenaikan sebesar 6,3 persen. Begitupun saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik sebesar 5,4 persen.
Kenaikan IHSG disertai penguatan yang cukup tajam pada saham HMSP dan GGRM ini turut menopang kinerja reksa dana saham yang menempatkan aset portofolionya pada efek saham terutama saham HMSP dan GGRM tersebut. Salah satunya adalah reksa dana Simas Saham Bertumbuh.
Reksa dana Simas Saham Bertumbuh merupakan reksa dana yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management. Dalam sehari pada 16 Agustus 2017, reksa dana saham ini mampu menghasilkan keuntungan yang cemerlang.
Bahkan reksa dana ini berhasil menjuarai kinerja reksa dana saham pada perdagangan Rabu lalu dengan mencatatkan return tertinggi, yakni sebesar 1,45 persen. Return reksa dana Simas Saham Bertumbuh pun jauh di atas return rata-rata reksa dana saham yang tercatat hanya sebesar 0,56 persen.
Sumber : Bareksa.com
Hal ini dikarenakan dalam alokasi portofolionya, reksa dana Simas Saham Bertumbuh menempatkan asetnya 89,74 persen pada efek saham dan sisanya sebagai keperluan likuiditas.
Berdasarkan fund factsheet Juli 2017, reksa dana Simas Saham Bertumbuh menempatkan saham BBCA, BBRI, HMSP, TLKM dan UNVR dalam 5 (lima) besar alokasi investasinya. Kelima saham yang mengisi portofolio reksa dana ini pun kompak menguat dalam sehari perdagangan kemarin (per 16 Agustus 2017), dengan penguatan terbesar diberikan oleh saham HMSP, yakni 6,34 persen.
Dengan cukup besarnya exposure pada saham sektor barang konsumsi terutama terdapatnya saham industri rokok berkapitalisasi besar seperti HMSP, wajar saja ketika saham-saham sektor barang konsumsi ini mengalami kenaikan, reksa dana ini akan berkolerasi positif atau dengan kata lain turut mengalami kenaikan.
Grafik Pergerakan Harga 5 Besar Saham dalam Portofolio Reksa Dana Simas Saham Bertumbuh Dalam Sehari Kemarin.
Sumber : Bareksa.com
Sebagai informasi, reksa dana yang diluncurkan sejak Agustus 2015 telah memiliki dana kelolaan sebesar Rp 54,8 miliar hingga Juli 2017. Sepanjang Tahun 2017, reksa dana Simas Saham Bertumbuh berhasil mencatatkan keuntungan cemerlang sebesar 9 persen year to date.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..