Bareksa.com – Seiring dengan keadaan ekonomi yang diperkirakan akan tetap tumbuh, iklim investasi di Indonesia pun dipercaya akan terkena dampak positif. Hal ini termasuk juga perkembangan pengelolaan produk investasi reksa dana oleh perusahaan manajer investasi di sektor keuangan.
Salah satu yang perusahaan manajer investasi yang tidak melewatkan kesempatan mengembangkan dunia investasi ini adalah PT Kresna Asset Management (Kresna-AM). Dalam dua tahun ke depan, perusahaan ini ingin meningkatkan nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) dengan memperbesar porsi investor ritel.
Hari ini (2 Juni 2017), Kresna-AM mulai bekerjasama dengan Marketplace Bareksa dalam memasarkan tiga produk unggulannya, yakni MRS Bond Kresna, Kresna Flexima, dan Kresna Indeks 45.
Sebagai informasi, satu dari ketiga reksa dana Kresna-AM yang akan dipasarkan melalui Marketplace Bareksa yakni MRS Bond Kresna merupakan produk yang mendapatkan penghargaan (Fund Award 2017) reksa dana pendapatan tetap terbaik untuk untuk kategori dana kelolaan kurang dari Rp60 miliar dari Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI)-Bloomberg Indonesia pada akhir April 2017 lalu. (Baca juga: Reksa Dana Terbaik Versi APRDI-Bloomberg Ini Tersedia di Bareksa)
Berikut adalah petikan wawancara eksklusif dengan Direktur Distribusi PT Kresna Asset Management, Ashari Adithyawarman dengan Bareksa.
Melalui kerja sama dengan Marketplace Reksa Dana Bareksa, hal apa yang ingin dicapai oleh Kresna-AM dalam mengembangkan bisnis investasi perusahaan?
Melalui kerjasama dengan Bareksa ini, kami mengharapkan untuk dapat meningkatkan jumlah investor ritel secara signifikan. Hal ini mengingat potensi bertumbuhnya investor ritel pasar modal di Indonesia ini masih sangat kecil. Saat ini, jumlah investor pasar modal belum mencapai 1 juta orang, jauh lebih rendah dari jumlah nasabah perbankan yang telah mencapai 35 juta orang.
Di sisi lain, berdasarkan survey, rata-rata orang menggunakan waktunya 2,4 jam per hari untuk mendapatkan informasi dari smartphone. Ini artinya, hadirnya reksa dana online di Bareksa dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk reksa dana kepada masyarakat.
Di tahun 2017 ini, kira-kira apa yang menjadi fokus bagi perusahaan? Apakah akan meluncurkan produk reksa dana terbaru?
Fokus kami adalah untuk meningkatkan jumlah investor ritel dan dana kelolaan secara signifikan tahun ini. Saat ini dana kelolaan (AUM) kami telah mencapai Rp2,5 triliun per 31 Maret 2017 dan akan tumbuh lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Penetrasi pasar investor ritel yang besar ini tentunya akan membuat pertumbuhan dana kelolaan kami lebih stabil. Sehingga, jika ada sejumlah investor yang melakukan pencairan reksa dana, hal ini tidak akan mempengaruhi dana kelolaan (likuiditas) reksa dana Kresna-AM secara keseluruhan.
MRS Bond Kresna memperoleh penghargaan sebagai reksa dana pendapatan tetap terbaik. Bagaimana pengelolaan reksa dana tersebut selama ini?
Dalam pengelolaan reksa dana MRS Bond Kresna, kami memiliki kebijakan investasi dengan proporsi pada obligasi pemerintah maksimal 80 persen dan 20 persen pada aset pasar uang atau saham. Obligasi pemerintah ini memang pergerakan hariannya cukup volatile karena cukup aktif diperdagangkan di pasar keuangan. Namun, dengan pengelolaan dalam hal durasi dan jumlah obligasi yang professional, kami tetap dapat menghasilkan konsistensi pertumbuhan return dengan baik.
Dalam pemilihan obligasi, kami mempertimbangkan durasi (waktu obligasi), interest rate (suku bunga), dan pembayaran kupon. Kami juga memiliki komite investasi yang selalu mengawasi investasi dan tim investasi yang melaksanakan investasi agar aset yang menjadi isi portofolio seluruh produk reksa dana kami tetap terjaga risiko dan return-nya.
Lalu, bagaimana pengelolaan reksa dana jenis lainnya seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran? Dalam catatan Bareksa, reksa dana saham Kresna Indeks 45 dan Kresna Flexima cukup memiliki kinerja yang bagus dalam setahun ini.
Pada reksa dana Kresna Indeks-45, saham yang menjadi isi protofolio reksa dana adalah yang termasuk dalam indeks LQ-45 (Liquid Quality). Reksa dana ini menempatkan asetnya minimal 38 saham dari 45 saham yang termasuk dari indeks LQ-45. Dengan begitu, diharapkan return-nya pun tidak jauh berbeda dengan indeksnya. Secara year-to-date (YTD) per 31 Mei, return Kresna Indeks-45 sebesar 7,97 persen dan indeks LQ-45 sebesar 8,26 persen.
Kemudian, pada reksa dana Kresna Flexima, saat ini sekitar 50 persen lebih dari total asetnya ditempatkan pada saham. Namun, dalam pengelolaan reksa dana yang berjenis campuran ini, kami bisa bebas menempatkan asetnya pada saham, obligasi, atau aset pasar uang dengan porsi masing-masing minimal 5-75 persen sesuai dengan kondisi ekonomi. Jika terjadi penurunan di pasar keuangan, kami bisa melakukan auto-switching (pengalihan) internal pada aset untuk menjaga pertumbuhan return reksa dana agar tetap stabil.
Dalam berinvestasi reksa dana ini, tips atau saran apa yang dapat Anda sampaikan bagi investor awam?
Bagi investor awam yang ingin investasi pada reksa dana, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali diri sendiri untuk menentukan tujuan keuangan. Apakah itu untuk tujuan jangka pendek, menengah, ataupun panjang. Setelah itu, mengenali risiko diri apakah termasuk investor konservatif, moderat, atau risk taker.
Jika kedua hal tersebut sudah dipahami, investor dapat memilih produk reksa dana yang cocok. Misalnya saja untuk kalangan muda (usia 20-45 tahun) yang memiliki tujuan membeli aset berupa kendaraan atau rumah, maka bisa memilih reksa dana Kresna Indeks-45 atau Kresna Flexima yang memiliki potensi bertumbuh namun risikonya masih relatif sedang dalam jangka panjang.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..