Bareksa.com – Sepanjang tahun ini, kinerja pasar obligasi nampaknya cemerlang. Hal ini tentunya turut menopang kinerja reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap untuk menghasilkan imbal hasil yang positif bagi Investor.
Kinerja obligasi ini tercermin pada pergerakan yield (imbal) obligasi pemerintah tenor 10 tahun—sebagai benchmark—yang menurun. Seperti yang diketahui, pergerakan antara harga dan yield obligasi ini adalah saling berbanding terbalik, yakni ketika yield obligasi turun, maka harga obligasi mengalami kenaikan (apresiasi) di pasar keuangan.
Tampak pada grafik di bawah ini, yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun dari level 7,94 persen pada akhir tahun lalu menjadi 7,04 persen pada 21 April 2017.
Grafik: Pergerakan Yield Obligasi, Periode Year-To-Date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Produk reksa dana pendapatan tetap, yang memiliki obligasi sebagai underlying asset atau aset dasar dalam pengelolaan portofolionya, tentu mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga obligasi ini. Salah satunya seperti produk Avrist Prime Bond Fund yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management.
Produk ini tercatat sebagai reksa dana pendapatan tetap yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi di sepanjang tahun ini (year to date/YTD), yakni mencapai 6,17 persen. Pada saat yang sama, indeks reksa dana pendapatan tetap, sebagai benchmark-nya, hanya tercatat menghasilkan return 4,42 persen saja.
Bahkan, selama setahun terakhir, produk ini bisa mencatatkan keuntungan sebesar 8,44 persen.
Tabel: Daftar Reksa Dana Pendapatan Tetap di Marketplace Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Seperti tampak pada tabel di atas, Barometer Bareksa juga menunjukkan skor 2,5 dengan bulatan yang berwarna oranye. Ini berarti, kinerja yang dihasilkan oleh reksa dana yang diluncurkan pada tahun 2014 ini tergolong cukup untuk pengelolaan reksa dana dengan dana kelolaan sekitar Rp100 miliar hingga Rp500 miliar.
Kinerja baik yang dihasilkan oleh reksa dana ini, tak luput dari pergerakan harga obligasi pemerintah yang meningkat sekitar 6,88 persen, berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) sejak awal tahun hingga saat ini (per tanggal 25 April 2017).
Seperti tercantum dalam fund fact sheet, obligasi pemerintah ini menjadi aset mayoritas dalam pengelolaan reksa dana dengan proporsi 84,6 persen dari total aset. Oleh karena itu, kenaikan yang terjadi pada obligasi pemerintah di pasar keuangan turut berkontribusi besar terhadap pertumbuhan reksa dana pendapatan ini. (hm)
***
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..