Bareksa.com – Dalam menyimpan uang, masih banyak masyarakat yang menambatkan hatinya pada instrumen keuangan berupa deposito sebagai pilihan karena menganggap hal itu lebih aman dan memiliki risiko rendah. Padahal, sudah ada produk investasi berupa reksa dana pasar uang yang tidak hanya aman tetapi juga berpotensi memberi keuntungan yang lebih besar dari bunga deposito. (Baca juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)
Apabila dibandingkan dengan inflasi tahunan yang sebesar 3,61 persen, maka imbal hasil bunga deposito yang sebesar 4-4,8 pesen nett (setelah dipotong pajak 20 persen), memang masih lebih besar. Namun, selisih (spread) keuntungan yang diterima nasabah relatif kecil yakni hanya sekitar 0,39-1,19 persen saja.
Lain halnya, apabila kita menyimpan uang pada reksa dana pasar uang. Selain tidak dikenakan pajak, potensi imbal hasil (return) yang kita peroleh pun lebih besar daripada bunga deposito. Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat lima produk reksa dana unggulan yang mampu menghasilkan return lebih dari 0,60 persen dalam sebulan terakhir atau sekitar 7 persen lebih dalam setahun terakhir. Lengkapnya tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel: Daftar Reksa Dana Pasar Uang
Sumber: Bareksa.com
Dari kelima produk di atas, terdapat 2 produk yang memiliki penilaian sempurna dengan skor 5 berdasarkan Barometer Bareksa. Pada Barometer ini, penilaian tertinggi diberikan kepada reksa dana yang secara historis menghasilkan return tinggi secara konsisten dan memiliki nilai risiko rendah. (Baca juga: Mengukur Kinerja Reksa Dana dengan Barometer Bareksa)
Kedua produk yang mendapat nilai sempurna tersebut adalah Syailendra Dana Kas yang dikelola oleh PT Syailendra Capital dan Capital Money Market Fund yang dikelola oleh PT Capital Asset Management.
Di sepanjang tahun ini, keduanya telah membukukan return masing-masing sebesar 2,10 persen dan 1,94 persen, jauh mengungguli indeks reksa dana pasar uang yang hanya 1,35 persen.
Grafik: Perbandingan Syailendra Dana Kas dan Capital Money Market Fund dengan benchmark, Year-to-date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Mengapa kedua produk itu bisa mencatat kinerja yang cemerlang? Berdasarkan laporan kinerja reksa dana (fund fact sheet), kedua produk ini menempatkan dana pada deposito berjangka (term-deposit) sejumlah perbankan daerah, salah satunya seperti deposito berjangka dari Bank Jambi.
Seperti diketahui, manajer investasi mengumpulkan dana nasabahnya untuk dikelola dalam bentuk reksa dana. Dengan dana yang besar, pengelola investasi reksa dana ini memiliki keleluasaan dalam melakukan negosiasi terhadap bank untuk mendapatkan tingkat (rate) bunga deposito yang lebih besar daripada nasabah individu atau ritel. Selain itu, manajer investasi menempatkan dana pada beberapa aset sehingga membuat risiko terbagi (diversifikasi).
Per akhir Maret, dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana Syailendra Dana Kas mencapai Rp565,23 miliar dan AUM reksa dana Capital Money Market Fund sebesar Rp297,90 miliar.
Diluncurkan di tahun yang sama yakni pada 2015 lalu, kinerja kedua produk ini terbilang cukup gemilang meski usianya masih di bawah 5 tahun. Kedua produk ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat dalam menyimpan dana secara aman dengan potensi imbal hasil yang lebih besar dari deposito. Selain itu, produk ini pun cocok bagi investor pemula yang hendak mencoba untuk berinvestasi pada aset keuangan, khususnya pada produk pasar modal. (hm)
*
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..