Bareksa.com - Saat ini, deposito masih menjadi pilihan masyarakat dalam menempatkan dana dengan risiko yang relatif kecil sehingga dianggap lebih aman. Hal tersebut memang tidak salah, hanya saja saat ini telah tersedia reksa dana pasar uang yang dapat menjadi pilihan alternatif dalam menyimpan uang yang berpotensi lebih menguntungkan dengan risiko yang setara dengan deposito. (baca juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)
Salah satu produk reksa dana pasar uang adalah CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang, yang tersedia pada perusahaan e–commerce Bukalapak melalui fitur BukaReksa. Produk ini merupakan hasil kerjasama antara Bukalapak sebagai platform e-commerce, Bareksa.com sebagai agen penjual reksa dana (APERD), dan PT CIMB-Principal Asset Management sebagai pengelola reksa dana. (Baca Juga: Mudahnya Bertransaksi Reksa Dana di BukaReksa, Begini Caranya)
Selain mudah ditransaksikan secara online, produk keuangan ini memberikan hasil keuntungan (return) yang lebih maksimal dibandingkan dengan deposito perbankan. Sebab, pada bunga deposito, kita akan dikenakan pajak sebesar 20 persen. Hal ini akan turut menurunkan imbal hasil yang kita peroleh dari menyimpan uang pada deposito, meskipun tingkat bunga yang ditawarkan cukup tinggi.
Namun, berbeda hal apabila kita menyimpan uang pada reksa dana pasar uang. Hasil return yang kita peroleh sudah bersih (nett) tanpa dikurangi pajak ataupun biaya-biaya lainnya.
Lantas, apakah memang benar keuntungan reksa dana ini bisa lebih besar dibandingkan dengan deposito?
Untuk membuktikan hal ini, mari kita coba melakukan simulasi dengan menggunakan Simulator Reksa Dana Bareksa. Simulasi ini menggunakan data historikal Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dan asumsi bunga deposito sebesar 6,84 persen per tahun yang berlaku saat ini.
Misalnya saja, kita sudah mulai menyimpan uang reksa dana sejak reksa dana CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang pertama kali diluncurkan hingga saat ini (periode 06 Januari-24 Maret 2017) sebesar Rp10.000.000. Jelasnya tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel: Simulasi Reksa Dana CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang
Sumber: Bareksa.com
Kemudian dengan periode dan jumlah dana yang sama, kita juga menempatkan dana pada deposito dengan tingkat bunga 6,84 persen. Maka, seperti yang tampak pada grafik di bawah ini, hasil uang yang ditempatkan pada deposito tumbuh lebih besar menjadi Rp10.172.000 juta. Sementara pada reksa dana CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang hanya tumbuh sekitar 1,45 persen menjadi Rp10.145.000 juta.
Grafik: Hasil Investasi CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang Vs. Deposito
Sumber: Bareksa.com
Kendati demikian, dengan adanya pajak bunga deposito sebesar 20 persen, maka hasil bunga deposito yang sebesar Rp172.000 akan mengempis menjadi Rp137.600. Hasil inipun belum termasuk biaya lainnya seperti materai atau ongkos transportasi kita ke bank yang akan memangkas hasil menyimpan uang di bank. Bahkan, kita pun bisa dikenakan denda penalty apabila mencairkan dana sebelum deposito jatuh tempo.
Tentunya, ini akan jauh berbeda dengan reksa dana yang hasil keuntungannya sudah bersih (nett). Pada ilustrasi di atas, hasil yang diperoleh lebih maksimal dengan selisih keuntungan Rp145.000.000 dari nilai awal Rp10.000.000 tumbuh menjadi Rp10.145.000. Tanpa dipotong pajak, kita dapat mencairkan dana kapan dan di mana saja melalui sistem online serta tidak repot pergi ke bank terlebih dahulu.
Jadi, fakta beli reksa dana BukaReksa lebih menguntungkan dibandingkan deposito, sudah terjawab bukan? Yuk mulai beralih ke reksa dana pasar uang.
(hm)
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.