Mengacu Indeks IDX30, Reksa Dana Saham Victoria Resmi Diluncurkan

Bareksa • 23 Mar 2017

an image
Daftar Reksa Dana di Bareksa.com (Bareksa/Alfin Tofler)

Berdasarkan data historikal, kinerja Indeks IDX30 lebih baik dibandingkan dengan indeks LQ-45 dan IHSG

Bareksa.com – Untuk memberikan pilihan lain dalam berinvestasi reksa dana, PT Victoria Manajemen Investasi meluncurkan produk reksa dana terbaru yakni Reksa Dana Victoria Prime Equity Fund pada hari ini (Kamis, 23 Maret 2017). Bertepatan dengan itu pula, reksa dana ini resmi dibuka dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal sebesar Rp1.000.

Produk ini merupakan reksa dana berjenis saham yang pertama kali diluncurkan oleh Victoria Manajemen Investasi yang telah memperoleh izin usaha sebagai perusahaan manajer investasi atau pengelola investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan Desember 2014 lalu.

Pada data ringkasan produk, reksa dana ini akan menempatkan aset berupa saham minimal 80 persen dari dana kelolaan. Kemudian sisanya sekitar 20 persen akan ditempatkan pada obligasi pemerintah dan oblligasi korporasi dengan rating investment grade (layak investasi). 

Dalam mengelola aset saham ini, Tim Investasi PT Victoria Manajemen Investasi menjadikan saham-saham yang termasuk dalam indeks IDX30 sebagai core (inti) dalam portofolio reksa dana. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Head of Investment PT Victoria Manajemen Investasi, Andrew Arya Saputra, pada saat acara peluncuran Reksa Dana Victoria Prime Equity Fund di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia, di Jakarta. 

“Alokasi saham pada produk ini (Reksa Dana Victoria Prime Equity Fund), kami memilih saham-saham IDX30 sebagai core dalam pembentukan portofolio reksa dana. Saham IDX30 ini dipilih dengan melihat data hsitorikal atau kinerja indeks IDX30 yang menghasilkan return lebih besar dibandingkan dengan indeks LQ-45 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejak pertama kali diluncurkan pada tanggal 23 April 2013 hingga data terakhir (per 20 Maret 2017), indeks IDX30 menghasilkan return 33,19 persen, lebih tinggi dari LQ-45 dan IHSG yang hanya 27,46 persen dan 24,85 persen,” jelas Andrew.

Grafik: Perbandingan Return Indeks IDX30, LQ-45, dan IHSG, Periode 23 April 2013 – 20 Maret 2017

Sumber: Victoria Manajemen Investasi, Bareksa.com

Kemudian seperti yang tampak pada tabel di bawah ini, Indeks IDX30 tercatat menghasilkan return 5,21 persen sejak periode awal tahun hingga saat ini (per tanggal 20 Maret 2017). Sementara Indeks LQ-45 dan IHSG tercatat lebih rendah yakni hanya 4,27 persen dan 4,65 persen.

Selain itu, Indeks IDX 30 ini juga cukup mewakili saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp3.683,74 triliun atau setara dengan 61,15 persen dari bobot IHSG secara keseluruhan. 

Tabel: Data Perbandingan Return Historikal indeks IDX30, LQ45, dan IHSG

Sumber: Victoria Manajemen Investasi

Reksa dana saham milik PT Victoria Manajemen Investasi ini dapat menjadi salah satu pilihan alternatif bagi masyarakat dalam berinvestasi dengan modal yang relatif rendah. Sebab, produk ini dapat dibeli masyarakat dana minimum pembelian Rp100.000 saja.

Dengan dana sebesar itu, masyarakat awam juga bisa membagi risiko (diversifikasi) dalam berinvestasi pada saham secara tidak langsung melalui produk Reksa Dana Prime Equity Fund yang dikelola secara profesional oleh PT Victoria Asset Management. (Baca Juga: Beli Reksa Dana Dengan Modal Kecil, Risiko Investasinya Juga Minim)

Sebagai tambahan informasi, sebelum meluncurkan produk ini, PT Victoria Manajemen Investasi juga telah meluncurkan produk reksa dana pasar uang Reksa Dana Lancar Victoria Merkurius yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa, sebagai produk investasi yang memiliki risiko relatif lebih rendah. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.