Bareksa.com – Dalam berinvestasi, sejumlah orang tidak hanya memikirkan keuntungan duniawi tetapi juga prinsip yang dipegang dalam agamanya. Seperti dalam prinsip Islam, para penganutnya dilarang memakan riba'', yakni bunga pada uang yang kita setorkan kepada pihak lain dengan persentase tertentu dengan tujuan mendapatkan pengembalian atau keuntungan lebih.
Maka dari itu, kini sudah berkembang investasi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Untuk memenuhi investasi syariah dengan risiko relatif rendah seperti deposito, telah tersedia produk reksa dana pasar uang syariah.
Dalam hal ini masyarakat tidak perlu khawatir produk investasi ini mengandung unsur non halal. Sebab, produk syariah ini berbentuk portofolio (kumpulan aset) yang terdiri dari deposito syariah yang dikelola oleh manajer investasi dengan menggunakan dana yang dikumpulkan dari sejumlah nasabah (kolektif ). (Baca Juga: Ada Akadnya, Reksa Dana Syariah Bisa Jadi Alternatif Berinvestasi Syar'i)
Meski menempatkan sebagian besar asetnya pada deposito syariah, return (keuntungan) dari jenis reksa dana bisa jauh lebih besar daripada simpanan di bank. Hal ini dikarenakan dana yang ditempatkan oleh Manajer Investasi pada deposito syariah jumlahnya cukup besar sehingga bisa melakukan negosiasi dengan pihak bank untuk mendapatkan tingkat pembagian hasil yang lebih besar, apabila dibandingkan dengan nasabah individu biasa (ritel). (Baca Juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)
Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat dua produk reksa dana pasar uang yang memiliki dana kelolaan besar dengan hasil keuntungan melampaui bunga deposito perbankan yang saat ini sekitar 4-4,8 persen per tahun. Keduanya adalah reksa dana Emco Barokah Syariah dan Bahana Likuid Syariah.
Seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini, pergerakan return kedua reksa dana ini cenderung stabil dan meningkat. Return yang dihasilkan mencapai 6,74 persen pada reksa dana Emco Barokah Syariah dan 5,92 persen pada reksa dana Bahana Likuid Syariah dalam setahun terakhir. Sementara itu, indeks reksa dana pasar uang sebagai acuan (benchmark) hanya mencatatkan return 4,73 persen di periode yang sama.
Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana Emco Barokah Syariah dan Bahana Likuid Syariah dengan Benchmark, Periode 1 Tahun Terakhir
Sumber: Bareksa.com
Bahkan, reksa dana Emco Barokah Syariah sudah memberikan keuntungan 12,66 persen sejak diluncurkan (inception) pada 15 Mei 2015. Sementara itu, Bahana Likuid Syariah juga sudah memberikan return 14,41 persen sejak inception pada 14 Januari 2015.
Tabel: Performance Return Reksa Dana Emco Barokah Syariah dan Bahana Likuid Syariah
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan isi laporan kinerja (fund fact sheet), kedua reksa dana ini menempatkan hampir 100 persen dari seluruh total aset pada beberapa deposito syariah perbankan. Lima aset terbesarnya (top holding) portofolio reksa dana Bahana Likuid Syariah terdiri dari deposito Bank BJB Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Sinarmas Syariah, Bank Syariah Muamalat, dan Bank Victoria Syariah. Meskipun tidak menyebutkan nama banknya, Emco Barokah Syariah juga menempatkan asetnya di deposito sejumlah bank syariah.
Reksa dana Emco Barokah Syariah dan Bahana Likuid Syariah, merupakan produk investasi yang dapat menjadi alternatif masyarakat dalam berinvestasi syariah secara aman dan halal. Selain itu, reksa dana ini juga cocok untuk investor pemula yang hendak memulai berinvestasi pada aset keuangan dengan fluktuasi pasar keuangan yang rendah dan cenderung stabil.
Ingin tetap memegang prinsip syariah tanpa meninggalkan keuntungan berinvestasi? Kedua produk ini bisa menjadi pilihan investasi syariah. (hm)
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.