HPAM Ultima Ekuitas Catat Return 24% Setahun, Apa Rahasia Reksa Dana Saham Ini?

Bareksa • 20 Feb 2017

an image
Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President Head and Bussines Development Division HPAM, Jakarta.

Henan Putihrai Asset Management menggunakan unconventional method dalam mengelola reksa dana ini

Bareksa.com - Sebagai investor, kita pasti mencari produk investasi yang menawarkan keuntungan besar dengan risiko sekecil mungkin. Tidak banyak produk investasi yang semacam itu, tetapi bukan berarti tidak mungkin ada. Buktinya, reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas I menjadi salah satu produk dengan kinerja terbaik di Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Produk yang dikelola oleh manajer investasi PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) ini menjadi salah satu reksa dana saham yang menghasilkan keuntungan optimum dengan risiko yang relatif rendah. Selama setahun terakhir, reksa dana ini mampu mencetak return 24,23 persen dengan nilai standar deviasi (risiko) sebesar 0,0363. Adapun risiko reksa dana saham secara keseluruhan sekitar 0,041-0,042. 

Hal tersebut terlihat pada matriks reksa dana di bawah ini, yang menggambarkan menggambarkan posisi reksa dana berdasarkan return dan nilai standar deviasi sebagai cerminan risiko reksa dana. Semakin tinggi dan semakin ke kiri letaknya dalam matriks, maka reksa dana tersebut bisa terbilang berkinerja baik serta berisiko rendah seperti letak reksa dana HPAM Ultima Ekuitas I. 

Grafik: Matriks Reksa Dana Saham dengan Return Maksimal, Periode 1 Tahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Kinerja reksa dana yang cemerlang ini tak lepas dari pengelolaan investasi secara profesional oleh manajer investasinya dengan menggunakan metode khusus, yakni 'Unconventional Methodology'. Dengan metode ini, tim pengelola investasi dapat mengetahui aset-aset yang potensial untuk portofolio reksa dana secara fokus pada setiap sektor. Hal ini seperti yang disampaikan Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President Head and Bussines Development Division HPAM, kepada Bareksa.

“Dengan unconventional methodology, pemilihan aset dilakukan secara fokus pada setiap sektor yang dipegang oleh satu orang dari tim pengelola investasi untuk dianalisa. Tentunya ini menjadi acuan bagi kami dalam memilih dan mengelola aset reksa dana baik secara tactical allocation (alokasi aset untuk jangka panjang) maupun secara trading (melakukan jual-beli aset secara cepat) dengan proposional yang tepat,” kata Reza ketika ditemui di Jakarta. 

Berdasarkan fund fact sheet, reksa dana yang diluncurkan sejak Desember 2009 ini memiliki proporsi yang besar pada sektor perdagangan dan jasa, infrastruktur, properti dan pertambangan. Sementara itu 5 saham yang menjadi pilihan tactical allocation meliputi saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WKST), saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA), saham PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP), saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), dan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).

Reza menilai, sektor-sektor tersebut masih cukup potensial dalam menopang pertumbuhan return reksa dana, khususnya pada sektor infrastruktur yang masih mendapatkan pembiayaan anggaran dari pemerintah. Pihaknya menargetkan return reksa dana HPAM Ultima Ekuitas I bisa lebih besar dari tahun lalu seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang meningkat. 

“Dengan target pertumbuhan ekonomi yang sekitar 5,3 persen pada tahun ini, kami menargetkan return reksa dana HPAM Ultima Ekuitas I bisa 'beat the market' (lebih tinggi dari pasar) seperti tahun lalu. Apabila akhir tahun lalu reksa dana ini mencapai return 21,23 persen dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen, maka asumsi kami tahun ini return yang dihasilkan bisa lebih besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat,“ pungkas Reza. (hm)

*

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.