Bareksa.com – Jelang penutupan akhir tahun seperti ini, tak jarang perusahaan yang mengalami profit (keuntungan) membagi-bagikan bonus kepada para karyawannya. Bonus tahunan yang diberikan perusahaan ini dapat menjadi penghasilan ekstra yang sifatnya tidak terduga bagi para pekerja. Besarannya pun bervariasi bisa sebesar 1 kali gaji atau pun lebih.
Para pekerja yang menerima penghasilan tambahan ini, tentu merasakan kebahagiaan ketika mendengar kabar bahwa tempat mereka bekerja akan memberikan bonus tahunan. Seketika itu pula beragam bayangan pun mulai bermunculan terkait penggunaan uang bonus tersebut. Mulai dari membeli gadget terbaru, berbelanja pakaian, atau bahkan untuk liburan merayakan tahun baru.
Namun tanpa perencanaan keuangan yang benar dan jelas, uang bonus ini bisa saja habis tanpa tersisa dalam hitungan hari saja. Oleh karena itu, karena menerima bonus ini tidak bersifat rutin, maka penggunaannya pun harus dimaksimalkan secara benar agar besarnya uang bonus yang diterima dapat lebih bermanfaat.
Salah satunya, kita dapat memanfaatkan sebagian uang bonus ini untuk berinvestasi reksa dana. Reksa dana sendiri merupakan produk keuangan di pasar modal yang berupa kumpulan aset (portofolio) seperti saham, obligasi, atau deposito yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Kita pun dapat memulai investasi di produk ini hanya dengan dana Rp100 ribu saja.
Di sisi lain dengan berinvestasi, kita juga memiliki potensi untuk melipatgandakan uang dengan hasil yang mampu mengalahkan tingkat inflasi tahunan yang terjadi. Sehingga kemampuan daya beli kita terhadap suatu barang di masa depan tetap terjaga.
Dalam berinvestasi dengan menggunakan uang bonus ini, proporsinya misalnya saja bisa kita tetapkan sebesar 30 persen dari bonus. Jadi apabila asumsi saat ini, kita memperoleh bonus 1 kali gaji sebesar Rp3,1 juta, maka kita memiliki dana tambahan sekitar Rp930 ribu untuk berinvestasi setiap tahunnya.
Sekarang, mari kita coba ilustrasikan seberapa besar uang akan bertumbuh apabila kita berinvestasi pada reksa dana dalam 5 tahun dengan menggunakan Simulator Reksa Dana Bareksa.
Kita bisa mencoba simulasi investasi ini dengan produk reksa dana pendapatan tetap Syailendra Fixed income Fund yang berpotensi menghasilkan keuntungan diatas bunga deposito dengan risiko relatif lebih rendah.
Hasilnya dalam 5 tahun, dana investasi yang berasal dari uang bonus setiap tahun telah tumbuh menjadiRp6,13 Juta dan total dana investasi awal yang sebesar Rp4,65 juta. Ini artinya terdapat selisih keuntungan sebesar Rp1,48 juta. seperti yang tampak pada grafik dibawah ini.
Grafik: Perkiraan Hasil Investasi pada Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund, dalam 5 Tahun
Sumber: bareksa.com
Selama kurun waktu 5 tahun, investasi pada reksa dana Syailendra Fixed Income Fund ini memberikan return (keuntungan) sebesar 31,81 persen atau sekitar 6,24 persen per tahun. Berdasarkan data Bank Indonesia, dalam 5 tahun terakhir (periode 2011-2016) rata-rata inflasi tahunan sebesar 5,25 persen.
Selanjutnya, pada grafik diatas terlihat apabila dana investasi bonus disimpan pada deposito dalam waktu 5 tahun, maka uang bertumbuh menjadi Rp5,72 juta atau terdapat keuntungan sebesar Rp720 ribu. Namun keuntungan bunga deposito ini belum termasuk pemotongan pajak 20% dari bunga deposito, sehingga total keuntungan berisih dari deposito yang akan diperoleh adalah sebesar Rp576 ribu saja.
Dalam hal ini, alih-alih uang bonus habis sia-sia tanpa bersisa, dengan berinvestasi reksa dana, uang bonus yang disisihkan hanya sebagiannya pun masih ada dan berkembang setiap tahun. Sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dimasa depan.
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.