Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Maxi Fund (1,02%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (-0,94%)
3) Reksa Dana Campuran: HPAM Flexi Plus (5,32%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Simas Syariah Berkembang (-3,03%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: MNC Dana Likuid (0,07%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,34%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Capital Money Market Fund (0,69%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,0,48%)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi Oktober: 0,14%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
Bank BCA: 0,416% per bulan
Bank Mandiri: 0,483% per bulan
Bank BNI: 0,483% per bulan
Bank BRI: 0,483% per bulan
- IHSG: -5,78%
- Indeks Reksa Dana Saham: -5,97%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: -6,14%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -4,68%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: -5,17%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -3,65%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -4,59%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,06%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,27%
Summary
Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot hingga 2 persen ke level 5.107,62 pada perdagangan saham Kamis (24 NOvember 2016) kemarin. Adapun kurs rupiah juga melemah dari Rp13.438 per dolar menjadi Rp13.522 per dolar. Sementara itu mampir seluruh indeks sektoral berada di zona negatif kecuali sektor perkebunan yang mencatatkan kenaikan 1,12 persen. Sedangkan sektor aneka industri, infrastruktur dan keuangan mengalami penurunan terdalam hingga lebih dari 2,5 persen.
Hal tersebut, sontak saja membuat kinerja reksa dana saham dan campuran kian tertekan, karena kedua jenis reksa dana ini memiliki saham dalam kelolaan portofolio reksa dana. Dalam Sebulan, return indeks reksa dana saham dan campuran mencatatkan hasil minus 5,97 persen dan 4,68 persen.
Pada pasar obligasi, harga obligasi bergerak terbatas bahkan cenderung melemah. Hal ini terlihat dari yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun yang berada di kisaran 7,98 persen hingga 8,05 persen. Pergerakan pasar obligasi ini tentunya juga turut membuat kinerja reksa dana pendapatan tetap yang memiliki mayoritas aset berupa obligasi kian Indeks reksa dana pendapatan tetap dalam sebulan terakhir menunjukan hasil return minus 3,65 persen.
Adapun reksa dana pasar uang di tengah melemahnya kinerja pasar keuangan justru menghasilkan return positif yakni 0,06 persen dalam sebulan terakhir. Hal ini dikarenakan mayoritas aset pada portofolio reksa dana ini yang berupa deposito dan surat utang jangka pendek dengan tempo kurang dari setahun memiliki fluktuasi yang rendah di pasar. Sehingga, reksa dana jenis ini cocok bagi investor pemula yang ingin berinvestasi pada produk pasar modal.
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.