Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Equity Fund (7,35%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (7,30%)
3) Reksa Dana Campuran: Phillip Rupiah Balanced Fund (5,65%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Simas Syariah Berkembang (5,71%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: Maybank Dana Pasti 2 (1,32%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,99%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: CIMB-Principal Cash Fund (0,71%)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi Juni: 0,69%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,416% per bulan
> Bank Mandiri: 0,479% per bulan
> Bank BNI: 0,490% per bulan
> Bank BRI: 0,479% per bulan
- IHSG: 4,70%
- Indeks Reksa Dana Saham: 4,99%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: 5,68%
- Indeks Reksa Dana Campuran: 2,94%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 4,06%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: 1,36%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: 1,71%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,41%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,33%
Summary
Perdagangan saham akhir pekan kemarin, Jumat, 19 Agustus 2016, ditutup terkoreksi 45,41 poin atau turun 0,83 persen ke level 5,416,035. Mayoritas indeks sektoral bergerak ke zona merah dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor aneka industri sebesar 2,11 persen dan infrastruktur 1,98 persen.
Koreksi IHSG ini tergolong wajar, dipicu aksi ambil untung sebagian investor di pasar saham. Sementara itu, dana asing yang masuk ke pasar saham masih cenderung meningkat dalam sepekan terakhir, dari Rp174,57 triliun menjadi Rp176,40 triliun.
Pelemahan tipis IHSG ini turut mempengaruhi kinerja reksa dana saham dan campuran. Kedua jenis reksa dana ini memiliki aset mayoritas berupa saham pada portofolio investasinya. Kendati demikian, return indeks reksa dana saham dan campuran tetap menghasilkan nilai yang positif, yakni 4,99 persen dan 2,94 persen.
Di pasar obligasi, benchmark yield (imbal hasil) obligasi dengan tenor 10 tahun turun dari 6,80 persen menjadi 6,78 persen. Hal ini tentunya menandakan harga oligasi di pasar cenderung meningkat--karena pergerakan yield obligasi dan harga obligasi saling berbanding terbalik. Tentunya hal ini juga turut membuat aset obligasi pada reksa dana pendapatan tetap bergerak stabil dan positif. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return 1,36 persen.
Adapun return indeks reksa dana pasar uang dalam sebulan terakhir ini juga tercatat meningkat menjadi 0,41 persen. Reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.