Bareksa.com – Kenaikan harga saham mulai tersendat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan merosot 1,54 persen ditekan sektor keuangan dan barang konsumsi.
Sejak awal tahun hingga 18 Maret, IHSG sudah melesat 7,97 persen, sehingga dalam sepekan terakhir ini pembelian saham mulai kurang menarik seperti yang diungkapkan Satrio Utomo, analis Universal Broker Indonesia.
Selain itu Satrio mengungkapkan turunnya saham-saham di sektor keuangan terjadi akibat wacana pembatasan Net Interest Margin (NIM) perbankan menjadi 4 persen oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini berpotensi memangkas laba sektor keuangan, khususnya industri perbankan. Sementara untuk harga saham-saham sektor konsumsi, Satrio menilai kenaikan harganya yang sudah terlalu tinggi membuat banyak investor mulai ambil untung.
Harga minyak dunia yang masih rendah juga menciutkan minat investor melakukan pembelian saham dalam jangka pendek.
Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kinerja reksa dana dengan basis saham. Oleh karena itu bagi investor yang masih ingin memiliki investor terhadap saham, tetapi dengan risiko yang lebih rendah dapat memilih reksa dana campuran. Reksa dana jenis ini memiliki fleksibilitas menentukan porsi saham dalam portofolio.
Reksa dana Bahana Dana Infrastruktur yang di kelola oleh PT Bahana TCW Investment Management dapat menjadi pilihan investor yang ingin membeli reksa dana campuran.
Dengan return 5,37 persen sejak awal tahun hingga kemarin, reksa dana ini mampu mengalahkan return IHSG yang dalam periode sama hanya mampu mencapai 4,1 persen. Dalam laporan fund fact sheet juga memperlihatkan reksa dana ini lebih banyak menempatkan portofolionya pada saham-saham di sektor telekomunikasi dan infrastruktur, sehingga impak turunnya saham di sektor perbankan tidak terlalu besar.
Grafik: Pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Bahana Dana Infrastruktur
Sumber: Bareksa.com
Reksa dana ini cocok bagi investor yang memiliki profil risiko menengah (moderat) hingga tinggi (risk taker) yang mengharapkan keuntungan (return) yang lebih besar dari reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.
Reksa dana ini dipilih dan direkomendasikan tim riset Bareksa karena dinilai memiliki kinerja terbaik (return) minggu ini. Akan tetapi, ulasan ini bukanlah jaminan kinerja dari keputusan investasi Anda. Anda tetap harus membaca dan memahami prospektus serta fund fact sheet reksa dana terlebih dulu, sebelum memutuskan berinvestasi pada reksa dana tersebut. (np)
***
Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.