Bareksa.com – Meski dua bulan pertama tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan hasil positif dengan return 4,81 persen, tapi ternyata kinerja pasar saham masih tertekan dengan return minus 11,18 persen dalam setahun.
Tentunya kondisi itu berpengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran yang memiliki porsi efek saham pada portofolio reksa dana. Setahun, Indeks reksa dana campuran mencatatkan return minus 4,97 persen.
Grafik: Perbandingan Pergerakan Indeks Reksa Dana Campuran Dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sumber: Bareksa.com
Walaupun sebagian besar reksa dana campuran masih menghasilkan return negatif, ternyata masih ada reksa dana campuran yang mampu bertahan dan menghasilkan return positif selama setahun terakhir.
Reksa dana dengan return positif, tidak hanya yang dimiliki oleh reksa dana berisiko tinggi saja. Tetapi ada sejumlah reksa dana dengan risiko tergolong rendah dan berhasil mempertahankan return positif, bahkan berada di atas rata-rata pasar reksa dana campuran.
Untuk mengetahui reksa dana apa saja yang memiliki risiko rendah dengan return positif, mari kita lihat reksa dana tersebut dengan menggunakan matriks reksa dana.
Matriks reksa dana merupakan salah satu widget yang dimiliki Bareksa untuk mempermudah investor dalam mengetahui posisi suatu reksa dana berdasarkan return dan risikonya.
Pada matriks tersebut juga terlihat dua sumbu utama, yaitu sumbu X yang mencerminkan tingkat risiko, sedangkan sumbu Y mencerminkan tingkat return dari reksa dana.
Risiko yang digunakan pada widget ini adalah standar deviasi yang mencerminkan total risiko dari suatu portofolio reksa dana. Semakin besar standar deviasi maka semakin besar pula fluktuasi harga dari suatu reksa dana.
Grafik: Matriks Reksa Dana Campuran Dalam Satu Tahun
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan matriks reksa dana, ada tiga reksa dana yang masuk dalam kuadran I yang berarti memiliki return positif dengan risiko relatif rendah. Ketiga reksa dana tersebut adalah Maybank GMT Dana Unggulan, Schroder Dana Kombinasi, dan Danamas Fleksi.
Di antara ketiga reksa dana tersebut, Danamas Fleksi yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management memiliki risiko paling rendah sebesar 0,00029 persen dengan return 7,12 persen dalam setahun terakhir.
Reksa dana Schroder Dana Kombinasi yang dikelola PT Schroder Investment Management Indonesia memiliki risiko terendah kedua dengan return positif. Risiko reksa dana ini sebesar 0,0054 dengan return 8,51 persen. Adapun posisi ketiga adalah reksa dana kelolaan Maybank Asset Management, Maybank GMT Dana Unggulan memiliki risiko 0,013 dengan return 8,94 persen.
Reksa dana dalam kuadran I ini dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin berinvestasi dengan risiko lebih rendah dibanding reksa dana lainnya yang sejenis namun dengan hasil return yang di atas rata-rata.
Seperti diketahui reksa dana campuran masih termasuk reksa dana yang memiliki risiko cukup tinggi karena memiliki instrumen saham dalam portofolionya. Lantaran risikonya tinggi, tentu saja fluktuasi NAB reksa dana ini relatif tinggi dan return yang dihasilkan juga tinggi.
***
Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.