Farid Andrew, Pengusaha Muda yang Mendapat Modal dari Reksa Dana

Bareksa • 10 Aug 2015

an image
Farid Andrew Nugroho, Salah satu pemilik Silver International Clinic

Investasi reksa dana sejak 17 tahun lalu, membantunya membuka bisnis klinik estetika

Bareksa.com - Setiap kesuksesan bisa diraih dan diciptakan oleh siapa saja, tidak terbatas umur.  Tidak harus menunggu pengalaman puluhan tahun, orang muda juga berkesempatan menjadi sukses lebih dini. Farid Andrew Nugroho, salah satunya.

Farid (32 tahun), telah mampu meraih kesuksesan lebih cepat dibanding orang lain seusianya. Pada usia yang masih terbilang muda, dia bersama beberapa orang kawannya mampu menjadi pengusaha klinik estetika.

Farid mengawali karir sebagai karyawan asuransi dan menjadi seorang bankir di beberapa bank terkemuka, seperti Bank Mega dan Qatar National Bank Grup. Di dua perusahaan itu sebenarnya posisinya sudah nyaman. “Tinggal dijalani saja dan karir akan mengikuti pengalaman saya,” ungkapnya.

Bosan dengan perjalanan karir yang terlalu “aman”, pria lulusan Leeds University Business School, Inggris ini memiliki pemikiran lain. Dia ingin merasakan pekerjaan yang lebih besar dan memiliki tantangan lebih di saat usianya masih muda.

Jalan untuk keluar dari kebosanan itu pun menemui titik terang ketika pada 2012, Farid bertemu temannya yang bernama Rama Budisetyo dan Ria Mei. Rama, yang telah memasuki bisnis klinik estetika terlebih dulu, menceritakan pengalamannya kepada Farid dan Mei dan mengajak mereka bergabung.

Ketika itu bisnis klinik estetika sedang naik daun dan sudah menjadi sebuah kebutuhan di kota-kota besar. Akhirnya ketiga sahabat ini sepakat membuka klinik estetika bernama Silver International Clinic.

Awalnya tidak mudah bagi Farid membuka klinik pertamanya di Jakarta karena modal yang diperlukan tidak sedikit. Untungnya, selama ini Farid memiliki sejumlah tabungan dan beberapa investasi yang dapat mewujudkan impiannya membuka usahanya tersebut.

“Kebetulan sejak saya masih di SMP kelas 3 sudah mulai diperkenalkan reksa dana oleh orangtua, meski waktu itu hanya mengerti seperti menabung saja,” katanya. Dengan “sedikit” bantuan orang tuanya, Farid kecil rutin berinvestasi reksa dana Rp 500.000-1.000.000 per bulan. “Sekarang masih berinvestasi di reksa dana karena sudah mengetahui keuntungannya,” ujarnya.  Farid lebih memilih berinvestasi reksa dana ketimbang menabung karena lebih bermanfaat di masa depan. “Uang kalau disimpan di tabungan akan sering terpakai dan akhirnya habis begitu saja.”

Investasi reksa dana yang telah dimulai sejak 17 tahun lalu akhirnya membuahkan hasil, sehingga dapat digunakan membantu Farid mendapatkan modal dan membuka bisnis bersama kedua temannya tersebut.  (lihat simulasi : Simulasi Reksa Dana Campuran Simas Satu)

Saat ini Farid sudah membuka 8 cabang klinik estetika dengan omset ratusan juta rupiah per bulan setiap cabang. Dia tetap setia dan rutin berinvestasi reksa dana.

Saat memilih reksa dana, kini Farid selalu memperhatikan reputasi manajer  investasi. “Rekam jejak manajer investasi harus bagus, konsisten dan mempunyai proses investasi yang bagus.”

Farid memilih jenis reksa dana campuran karena risikonya tidak terlalu besar dibandingkan dengan saham. Dengan memilih reksa dana campuran, dia menganggap dirinya sebagai tipe investor moderat dan jangka panjang.  “Niat dari awal investasi di reksa dana bukan untuk jangka waktu tertentu lalu diambil, tapi betul-betul saya diamkan saja hingga saya merasa sudah sangat memerlukannya. “

Simulasi Reksa Dana Campuran Simas Satu

Kita simulasikan "menabung" di reksa dana campuran Simas Satu dengan nilai investasi awal Rp1 juta pada 2 Januari 2005, lalu rutin kita tambah pada tanggal 2 setiap bulannya, juga sebesar Rp1 juta hingga 7 Agustus 2015.

Sumber: Bareksa.com

Dalam kurun waktu 11 tahun itu saja total uang modal investasi yang dikumpulkan telah mencapai Rp133 juta dan ternyata memberi keuntungan (return) sebesar Rp89,5 juta, sehingga total dana investasi Anda kini adalah Rp222,5 juta. Menggunakan perhitungan sederhana -- total dana investasi sekarang Rp222,5 juta dibagi dengan total dana modal investasi Rp133 juta, dikurang 1 dikali 100% -- Anda memperoleh return 67,25 persen.

***

Kini bisnis klinik estetikanya berkembang sangat pesat dan hanya dalam waktu 3 tahun telah memiliki 8 cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah pasiennya sekitar 30.000 orang meski tidak semuanya aktif.

Farid menyarankan bagi investor pemula agar tidak ragu berinvestasi reksa dana secara teratur yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Menyisihkan uang dengan tujuan investasi pun sebaiknya dilakukan saat menerima gaji, bukan sebagai sisa uang pada akhir bulan.

Sekarang, produk reksa dana sudah beragam mulai yang berisiko rendah seperti reksa dana pendapatan tetap (fixed-income fund) dan reksa dana pasar uang hingga reksa dana saham yang berisiko tinggi. Investor dengan profil moderat  juga bisa mengikuti langkah Farid yang memilih reksa dana campuran.

Salah satu keunggulan investasi di reksa dana adalah jumlah modalnya minim, hanya Rp100 ribu. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, investasi sebaiknya dilakukan secara teratur sehingga bisa merata-ratakan biaya dana, bukan dengan berspekulasi dengan tujuan keuntungan jangka pendek. Dengan demikian pada saat memerlukan kebutuhan yang cukup besar di kemudian hari dapat sangat menolong seperti pengalaman yang dialami Farid.