Bareksa.com - Salah satu widget di Bareksa untuk mempermudah investor memilih reksa dana yang sesuai dengan profil risikonya adalah matriks reksa dana.
Dengan widget ini investor dapat mengetahui posisi suatu reksa dana berdasarkan return dan risikonya. Apakah reksa dana tersebut termasuk high risk high return, low risk low return, atau kategori lainnya.
Risiko yang digunakan pada widget ini adalah standar deviasi yang mencerminkan total risiko dari suatu portofolio reksa dana. Semakin besar standar deviasi maka semakin besar pula fluktuasi harga dari suatu reksa dana.
Standar deviasi berbeda dengan beta. Standar deviasi merupakan cerminan dari seluruh risiko reksa dana tersebut, sementara beta hanya mencerminkan risiko sistematis saja, yaitu risiko pasar yang tidak bisa dihindari oleh investor.
Seperti matriks pada umumnya, matriks di Bareksa ini terbagi empat kuadran. Kuadran pertama merupakan wilayah reksa dana yang memiliki risiko rendah dan return positif, kuadran kedua merupakan kumpulan reksa dana yang memiliki risiko tinggi dengan return positif.
Kuadran ketiga reksa dana yang memiliki risiko tinggi dengan return negatif, sedangkan kuadran keempat kumpulan reksa dana dengan risiko rendah dan return negatif.
Gambar: Matriks Reksa Dana Saham dalam 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Pada gambar di atas terlihat hanya empat reksa dana yang berada pada kuadran satu. Reksa dana yang memiliki risiko terendah adalah Grow-2-Prosper dengan risiko sekitar 0,02. Return yang dihasilkan reksa dana kelolaan PT Corfina Capital ini 3,17 persen dalam satu tahun.
Tiga reksa dana lainnya Pacific Equity Fund dengan risiko 0,03 dan return 1,32 persen, Schroder Dana Prestasi Plus dengan risiko 0,03 dan return 0,7 persen dan TRIM Kapital dengan risiko 0,03 dan return 0,32 persen.
Kuadran satu berisi reksa dana yang memiliki risiko rendah dan mencerminkan reksa dana tersebut memiliki fluktuasi nilai aktiva bersih (NAB) per unit yang relatif rendah, tapi masih mampu menghasilkan return positif selama setahun.
Reksa dana dalam kuadran ini dapat dijadikan alternatif investasi bagi investor yang belum bisa menerima risiko tinggi, tapi masih mengharapkan adanya return positif dari suatu reksa dana.
Sementara reksa dana Simas Saham Unggulan yang menghasilkan return tertinggi 7,35 persen dalam setahun berada di kuadran kedua. Risiko dari reksa dana ini cukup tinggi dibanding mayoritas reksa dana, yaitu sebesar 0,04.
Reksa dana yang berada dalam kuadran kedua ini merupakan alternatif investasi bagi investor yang dapat menerima risiko lebih tinggi dari suatu investasi. Karena tingginya risiko, tentu saja fluktuasi NAB reksa dana ini relatif tinggi dan return yang dihasilkan juga tinggi.
Mayoritas reksa dana yang memiliki risiko rendah lainnya berada pada kuadran empat. Reksa dana ini memiliki return negatif karena terimbas anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa bulan terakhir.
Adanya matriks reksa dana ini akan mempermudah investor untuk memperoleh gambaran reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dirinya karena sudah terpetakan dengan cukup jelas pada matriks ini.
Sudahkah Anda menentukan akan berinvestasi pada reksa dana saham apa saat ini? Jika belum, silahkan sesuaikan reksa dana yang diinginkan melalui Matriks Reksa Dana Bareksa.
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.