IHSG Menguat 0,08 Persen pada Pekan Pertama April, Market Cap Rp7.362 Triliun

Bareksa • 08 Apr 2019

an image
Pengunjung mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IHSG menguat ke 5.779. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Nilai transaksi harian BEI juga naik 6,37 persen menjadi Rp8,69 triliun dari Rp8,17 triliun

Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan pertama bulan April 2019 mengalami peningkatan 0,08 persen ke level 6.474,01 dari 6.468,75 pada penutupan akhir pekan lalu.

Nilai kapitalisasi pasar juga mencatatkan kenaikan 0,08 persen menjadi Rp7.362,5 triliun dari Rp7.356,38 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Sementara itu data rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami peningkatan 6,37 persen menjadi Rp8,69 triliun dari Rp8,17 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Kemudian untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami kenaikan 14,62 persen menjadi 15,51 miliar unit saham dari 13,53 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

Sedangkan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami penurunan 1,46 persen menjadi 404,522 ribu kali transaksi dari sebelumnya 410,51 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih Rp13,41 triliun dan pada akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan beli bersih Rp435 miliar.

Pada pekan pertama April 2019, Senin (1/4), perdagangan di BEI dibuka dengan Peresmian Fatwa Syariah KSEI. Pada hari selanjutnya Selasa (2/4) pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh IKAFEB dan pimpinan Fakultas Ekonomi & Bisnis UNIKA Atmajaya, Jakarta dalam acara Talk Show Interaktif Ekonomi & Bisnis.

Bursa Efek Indonesia juga terus memasyarakatkan dan mengedukasi edukasi pasar modal di lingkungan akademisi dan masyarakat sekitar, ditandai dengan peresmian dua galeri investasi dalam sepekan terakhir.

Galeri investasi pertama berada di Sekolah Tinggi Ilmu (STIE) Pelita Indonesia, Riau, kerja sama antara BEI dengan STIE Pelita Indonesia dan PT MNC Sekuritas.

Galeri tersebut merupakan galeri investasi keempat yang diresmikan di 2019 dan merupakan galeri investasi kesepuluh di Provinsi Riau dan Galeri Investasi ke-415 di seluruh Indonesia.

Galeri investasi kedua diresmikan di Politeknik Caltex Riau yang merupakan kerja sama antara BEI dengan Politeknik Caltex Riau dan PT MNC Sekuritas. Galeri investasi ini merupakan galeri investasi yang diresmikan kembali dengan tujuan untuk memasyarakatan dan mengedukasi pasar modal di lingkungan akademisi dan masyarakat sekitar.

BEI juga mencatat beberapa penerbitan obligasi pada pekan pertama April 2019. Pada Kamis, 4 April 2019, PT Maybank Indonesia Finance Tbk (BIIF) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 di BEI dengan nilai Rp1 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri, yaitu:

- Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 Seri A (BIIF02ACN2) dengan tingkat bunga tetap 9 persen per tahun dengan nilai nominal Rp650 miliar dan jangka waktu 3 tahun.

- Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 Seri B (BIIF02BCN2) dengan tingkat bunga tetap 9,35 persen per tahun dengan nilai nominal Rp350 miliar dan jangka waktu 5 tahun.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) atas Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 adalah AA+(idn) (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Dengan pencatatan emisi ini, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI sejak awal Januari 2019 sampai minggu pertama 2019 dalah 24 emisi dari 18 emiten senilai Rp20,68 Triliun.

Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 400 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp424,33 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 101 seri dengan nilai nominal Rp2.526,99 triliun dan US$400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp9,32 Triliun.

(AM)