Mengenal Perpetual Bond, Sumber Alternatif Pendanaan Baru WIKA

Bareksa • 26 Dec 2018

an image
Labourers work at a construction site of a power plant being built by PT Wijaya Karya in north Jakarta in this December 6, 2010 file photo. Investors, encouraged by President Joko "Jokowi" Widodo's five-year, $455 billion plan to beef up dilapidated facilities, have pumped money into the country's big four state builders. REUTERS/Crack Palinggi

Kupon perpetual bond WIKA mempunyai step up rate mencapai 17 persen

Bareksa.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencari pendanaan untuk kebutuhan tahun depan. Emiten konstruksi pelat merah ini berencana menerbitkan obligasi abadi alias perpetual bond senilai total Rp2 triliun.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan perpetual bond akan diterbitkan secara bertahap hingga Januari 2019. Surat utang itu menawarkan kupon 10,5 persen per tahun selama tiga tahun dengan step-up rate.

Mengenal Perpetual Bond

Perpetual bond merupakan obligasi yang diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kupon dilakukan periodik untuk selamanya.

Keuntungan perpetual bond ini memiliki fitur bersifat ekuitas yaitu perpetual mengendap jangka panjang, memiliki opsi penangguhan pembayaran kupon, dan berada dalam posisi subordinasi dibandingkan utang biasa.

Dilihat dari sisi biayanya, perpetual bond juga berbiaya lebih rendah karena merupakan modal non-dilutif ekuitas

Perpetual bond diterbitkan biasanya dengan call option dari penerbit dan memiliki step-up pada tingkat kuponnya setelah tenggat call pertama.

Dalam prioritas pembayarannya, perpetual bond bersifat deeply subordinated

Step Up Rate Perpetual Bond WIKA Mencapai 17 Persen

Steve menjelaskan perpetual bond ini memiliki tingkat bunga dengan kenaikan atau step up 2 persen dan 5 persen hingga lima tahun penerbitan. Hal itu berlaku apabila investor tidak mengambil call option untuk meminta pelunasan instrumen tersebut.

“Apabila tidak ada call option hingga akhir tahun ketiga masih 10,5 persen bunganya, Jika lewat dari akhir tahun ketiga maka bunga akan step up 2 persen menjadi 12,5 persen yang dihitung mulai awal tahun keempat,” ujar dia.

Lebih lanjut Steve menjelaskan jika investor tidak mengambil call option hingga dua tahun ke depan maka tingkat bunga akan kembali step up 4,5 persen menjadi 17 persen. Tingkat bunga ini kemudian akan diberlakukan hingga seterusnya.

Asal tahu saja, perpetual bond merupakan emisi obligasi tanpa waktu jatuh tempo. Tapi, jika selama periode tertentu investor tidak membeli kembali emisinya atau call option, maka bunga akan bertambah sesuai perjanjian.

BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan RHB Sekuritas mendapat mandate sebagai joint arrangers untuk perpetual bond Wijaya Karya kali ini. Sedangkan bertindak sebagai agen pemantau adalah Bank CIMB Niaga. Kustodian Efek Indonesia (KSEI) dalam hal ini bertindak sebagai agen pembayar.

(KA02/AM)