Bareksa.com - Pada perdagangan Rabu, 28 November 2018, harga saham PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) meroket 24,81 persen, sekaligus kembali menyentuh batas auto rejection dengan berakhir di level Rp1.065 per saham.
Sekadar informasi, ini adalah kedelapan hari perdagangan beruntun saham POLA menyentuh batas auto rejection sejak saham ini listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 November 2018.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya di mana saham ini sangat terbatas ditransaksikan oleh pelaku pasar, pada hari ini saham POLA bergerak cukup fluktuatif di mana hingga pukul 11.30 WIB terjadi frekuensi perdagangan sebanyak 803 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp4,29 miliar.
Sumber : Bareksa
Sekilas Perusahaan
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan konvensional, berusaha dalam bidang Sewa Operasi (operating lease) dan/atau kegiatan berbasis fee lainnya dan menjalankan usaha dalam bidang pembiayaan syariah.
Perseroan memiliki kegiatan usaha utama yaitu pembiayaan multiguna, pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan syariah. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif seperti sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya.
Perseroan dituntut dapat mengembangkan strategi dan rencana pemasaran terbaik guna memenangkan sebuah persaingan.
Saat ini, sesuai dengan penyaluran pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan sektor produktif, maka perseroan hanya memiliki 3 jaringan kantor cabang yaitu Cabang Alam Sutera, Cabang Bandung, dan Cabang Medan (khusus cabang Medan saat ini dikendalikan langsung oleh kantor pusat sampai dengan siap beroperasinya kembali).
Meski demikian, setelah melakukan penawaran umum perdana saham, maka perseroan akan membuka 2 kantor cabang di Surabaya dan Solo, dengan pertimbangan di kedua daerah tersebut sedang berkembang pembangunan perumahan sederhana.
Terkait dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham perseroan setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penawaran umum perdana akan dipergunakan sebagai berikut :
1. Sekitar 50 persen akan digunakan untuk belanja modal (10 persen), dan untuk akusisi (90 persen) 1 unit gedung di Jakarta Selatan.
2. Sekitar 50 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi pembiayaan perseroan.
Perseroan memiliki beberapa keunggulan yaitu :
a) Prospek industri pembiayaan di Indonesia
Untuk tahun 2018 industri pembiayaan secara umum meningkat seiring dengan meningkatnya harga batu bara, yang berdampak pada kenaikan pembiayaan investasi. Dengan pembiayaan investasi maka akan diikutidengan kenaikan pembiayaan modal kerja.
b) Kegiatan usaha yang berfokus pada pembiayaan modal kerja
Orientasi bisnis perseroan adalah pemberian pembiayaan modal kerja di mana perseroan lebih awal dalam memberikan portofolio modal kerja dibandingkan dengan perusahaan pembiayaan lain yang sejenis.
c) Pengalaman tim manajemen yang handal
Pengalaman dari manajemen yang terbiasa mengelola pembiayaan dalam bentuk modal kerja dan investasi.
d) Fleksibilitas dalam pembiayaan
Perseroan tidak terikat kepada regulasi tentang besaran loan-to-value (LTV) dalam memberikan pembiayaan investasi ataupun multiguna karena patokan LTV adalah berdasarkan tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan.
e) Proses pemberian pembiayaan cepat dan berkualitas
Saat ini dengan sistem yang efisien perseroan dapat berkerja dan memutuskan pemberian pembiayaan dengan lebih cepat. Perseroan berupaya agar proses permohonan pembiayaan dapat segera diproses tanpa harusmeninggalkan asas kehati-hatian dan prosedur yang berlaku. Sistem informasi yang terintegrasi antara cabang dan pusat memudahkan hal tersebut. Selain itu SDM perseroan telah menjalani pendidikan agar dapat lebihtanggap dalam menghadapi debitur.
Aspek Fundamental Perseroan
Berdasarkan prospektus Perseroan, kinerja operasional hingga Juli 2018 mengalami pertumbuhan cukup solid jika dibandingkan dengan capaian di periode yang sama tahun lalu.
Sumber: Prospektus Perseroan
Hingga Juli 2018, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga hampir dua kali lipat, atau tepatnya 86,56 persen dari sebelumnya Rp12,13 miliar per Juli 2017, menjadi Rp22,62 miliar di periode yang sama tahun ini.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan yang signifikan dari penghasilan lain-lain bersih selama tahun 2018 karena kebijakan manajemen dalam pengelolaan likuiditas yang berdampak positif.
Capaian tersebut didukung oleh pendapatannya yang mengalami kenaikan tipis 2,11 persen, dari sebelumnya Rp16,04 miliar per Juli 2017, menjadi Rp16,38 miliar di periode yang sama tahun ini. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya tambahan pembiayaan multiguna sepanjang 2018 sebesar Rp28 miliar.
Beban perseroan per Juli 2018 sebesar Rp10,17 miliar, naik 34,76 persen dibandingkan dengan posisi per Juli 2017 yang berjumlah Rp7,54 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kewajiban pembayaran bunga pinjaman kepada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Rp39 Miliar.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.