Bareksa.com - Pengumuman wakil calon presiden yang akan mendampingi kandidat presiden pada pemilihan umum 2019 memberikan kejutan bagi masyarakat, termasuk para pelaku pasar. Pada perdagangan pagi hari ini, 10 Agustus 2018, saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mayoritas mencatat peningkatan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan pagi ini terpantau naik tipis ke 6.084,80, dibandingkan penutupan kemarin di 6.065,26. Hingga pukul 09:54 WIB, IHSG masih menguat dan sempat menyentuh titik tertinggi intraday di 6.101,96.
Mayoritas indeks saham sektoral di Bursa mencatat kenaikan dengan dipimpin oleh sektor industri dasar (basic industry) yang naik 0,79 persen dan sektor keuangan (finance) menguat 0,74 persen. Sementara itu, hanya dua sektor yang melemah pagi ini, yakni sektor perkebunan (agriculture) dan aneka industri (miscellaneous industry) yang masing-masing turun 1,37 persen dan turun 0,93 persen.
Saham yang mendorong peningkatan IHSG pagi ini termasuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 0,29 persen ke Rp3.500, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 2,4 persen ke Rp3.410 dan saham PT Barito Pacific Tbk yang menguat 5,57 persen ke Rp1.990.
Penguatan IHSG hari ini merupakan respon positif setelah kecemasan investor pada perdagangan kemarin menekan indeks karena pelaku pasar menanti deklarasi calon wakil presiden dari Jokowi (Joko Widodo) sebagai petahana dan Prabowo Subianto yang merupakan penantang.
Hingga akhir perdagangan kemarin, dengan IHSG ditutup melemah, belum ada satu nama pasti yang diumumkan. Setelah pasar tutup, Jokowi mengumumkan Ma'ruf Amin, kini sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia, sebagai pendampingnya untuk maju ke Pilpres 2019. Sementara itu, Prabowo, hingga hampir tengah malam akhirnya mengumumkan Sandiaga Uno, kini wakil gubernur DKI Jakarta yang berlatar belakang pengusaha.
Harry Su, Managing Director & Head of Equity Capital Market Samuel Internasional, mengatakan bahwa pengumuman calon wakil presiden tersebut telah mengejutkan pasar. Meskipun demikian, reaksi investor dan sentimen pasar akan dibentuk oleh berbagai survei popularitas mendatang.
"Secara khusus, kita perlu melihat bagaimana kaum milenial dan populasi perempuan memberikan suaran. Namun, yang paling penting bagi pasar adalah pemilihan umum tersebut harus berjalan damai," ujarnya dalam pesan singkat kepada Bareksa.com.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.