Bareksa.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis, 26 Juli 2018, kembali mengalami kenaikan tipis. IHSG ditutup naik di level 5.946 atau naik 0,21 persen (12,2 poin).
Beberapa indeks saham seperti indeks LQ45 dan Kompas100 juga tercatat mengalami kenaikan tipis, masing-masing ke level 938,8 (0,26 persen) dan level 1.214,4 (0,31 persen).
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan
Sumber : Bareksa
Pada perdagangan hari ini terdapat 200 saham yang mengalami kenaikan, 196 saham mengalami penurunan, dan 122 saham tidak berubah dari posisi penutupan kemarin. Nilai transaksi perdagangan pada hari ini mencapai Rp8,2 triliun.
Kenaikan IHSG pada hari ini didukung dengan arus modal asing yang masuk (net foreign buy) sepanjang pekan ini yang mencapai Rp867,83 Miliar di semua pasar dan untuk pasar reguler mencapai Rp1,44 Triliun.
Pergerakan Indeks Sektoral di BEI
Sumber : Bareksa
Sementara itu, indeks sektor mining masih menjadi penopang kenaikan IHSG. Indeks mining mengalami kenaikan ke level 2.075 atau naik 1 persen.
Adapun saham sektor mining yang menjadi pendorong adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik ke level Rp28.125 per saham atau menguat 6,73 persen dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terus melanjutkan kenaikan ke level Rp4.430, meningkat 2,54 persen.
Adapun, peningkatan IHSG hari ini juga seiring dengan rebalancing saham-saham yang ada pada indeks LQ45. Terdapat 5 saham baru yang masuk indeks LQ45, yaitu saham BKSL pada hari ini naik ke level Rp140 per saham (2,94 persen), ELSA naik 1,65 persen ke level Rp368 per saham, INKP naik 4,02 persen ke level Rp19.400 per saham, ITMG naik 6,73 persen ke level Rp28.125 per saham serta saham MEDC melonjak 10,27 persen ke level 1.020 per saham.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah (USDIDR) pada hari ini juga mengalami penguatan tipis ke level Rp14.458 per dolar Amerika Serikat, menguat dari posisi kemarin di level Rp14.530 per dolar AS. Kondisi ini seiring turunnya yield obligasi pemerintah 10 tahun ke level 7,7 persen.
Diperkirakan pergerakan IHSG ke depannya masih akan tertekan mengingat masih panasnya perang dagang antara AS dan China, serta potensi kenaikan suku bunga The Fed pada FED Meeting bulan September ke depan.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.