RUPS MERK Setujui Lepas Segmen Consumer Health, Fokus di Bisnis Ini

Bareksa • 25 Jun 2018

an image
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Perseroan tetap menjalankan segmen usaha consumer health hingga proses transaksi selesai pada kuartal IV 2018

Bareksa.com – Rencana PT Merck Tbk (MERK) menjual segmen usaha consumer health mendapat persetujuan dari pemegang saham. Hal itu tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung hari ini, Senin, 25 Juni 2018.

Dalam keterangannya, penjualan segmen usaha consumer health perseroan sejalan dengan Merck KGaA sebagai pemegang saham pengendali final dari pemegang saham mayoritas yang berkomitmen untuk menjual segmen usaha consumer health secara global kepada Procter & Gamble (P&G), termasuk di Indonesia.

“Perseroan memastikan seluruh proses transaksi segmen usaha consumer health dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan karyawan. Kami yakin akan dapat menyesuaikan diri dengan fokus baru, sekaligus menjaga prioritas pertumbuhan bisnis dan terus berkomitmen menyediakan produk farmasi yang inovatif dan berkualitas untuk  meningkatkan serta memperbaiki kehidupan di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Merck Martin Feulner.

Penjualan segmen usaha consumer health kepada P&G dengan nilai transaksi Rp1,38 triliun, tidak termasuk piutang usaha (account receivables), utang usaha (account payables) serta aset dan kewajiban tertentu lainnya terkait segmen usaha consumer health.

Martin menambahkan perseroan tetap menjalankan segmen usaha consumer health seperti biasa hingga proses transaksi selesai yang ditargetkan rampung pada kuartal ke empat tahun 2018.

“Setelah rencana transaksi dilakukan, dengan fasilitas produksi yang masih dimiliki, perseroan akan memfokuskan kegiatan usahanya pada operasi dan pengembangan segmen usaha Biopharma dan segmen usaha lainnya,” imbuh Martin.

Sepanjang tahun 2017, selain adanya peningkatan pasar ekspor, Merck juga berhasil mencatat laba bruto Rp588 miliar, meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2016. Penjualan Merck juga naik 12 persen, dari Rp1,03 triliun di tahun 2016 menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2017.

Segmen usaha obat resep (Biopharma) Merck mencatat penjualan tumbuh 14 persen di saat pasar hanya tumbuh 5,3 persen. Pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 43 persen terhadap penjualan perseroan di 2017.

Sementara segmen usaha obat bebas (consumer health) Merck berhasil tumbuh 6,9 persen di tengah pasar yang sedang menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi hingga 48 persen terhadap penjualan perseroan.

Peningkatan pertumbuhan Merck dapat dilihat dari pertumbuhan pasar ekspor di 2017 yang mencetak perkembangan mengejutkan dengan berkontribusi hingga 47 persen dari total volume penjualan, sedangkan 53 persen didominasi pasar lokal. Perubahan ini cukup signifikan dari tahun sebelumnya, dengan komposisi ekspor 37 persen dan lokal 63 persen.

“Kami menyambut gembira tren positif ini, yang menunjukkan adanya peluang nyata bagi perseroan untuk memperluas pasar kami di luar kawasan Asia Tenggara,” jelas Martin.

(AM)