Bareksa.com - Pergerakan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada penutupan perdagangan Jumat (22 Juni 2018) berbalik mengalami kenaikan sebesar 3,66 persen ke Rp21.925, setelah pada perdagangan sesi pertama sempat mencapai harga terendah intraday di Rp21.100.
Saham BBCA ditransaksikan sebanyak 8.380 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp415,78 miliar sepanjang perdagangan hari Jumat.
Menurut pantauan terhadap aktivitas broker summary, pada data perdagangan Jumat, kenaikan harga saham BBCA ini didorong oleh transaksi yang dilakukan beberapa top buyer, antara lain CLSA Sekuritas Indonesia yang merupakan pembeli terbanyak dengan membeli sebanyak 99.943 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp215,28 miliar, UBS Sekuritas Indonesia membeli sebanyak 14.399 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp31,01 miliar, dan Macquarie Sekuritas Indonesia membeli sebanyak 13.703 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp29,51 miliar.
Pada saat yang sama, Macquarie Sekuritas Indonesia juga menjadi penjual terbanyak saham BBCA dengan menjual sebanyak 32.685 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp70,4 miliar. Kemudian, UBS Sekuritas Indonesia menjual sebanyak 27.933 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp60,2 miliar, dan Morgan Stanley Sekuritas Indonesia menjual sebanyak 16.845 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp36,3 miliar.
Sementara itu, jika dilihat secara year to date hingga penutupan perdagangan Jumat, saham BBCA hanya naik tipis sebesar 0,11 persen.
Grafik Analisis Teknikal Saham BBCA
Secara teknikal, terlihat pergerakan saham BBCA masih berada dalam fase konsolidasi, dan sedang menguji support di harga Rp21.025. Pada penutupan perdagangan Jumat, terlihat candle menunjukkan pola white closing marubozu. Hal ini mengindikasikan sinyal terjadinya bullish continuation dan diperkirakan harga akan kembali melanjutkan kenaikan yang terjadi pada hari Jumat.
Sementara itu, harga saham BBCA juga masih ditutup di bawah indicator exponential moving average (EMA) 21 dan 34. Selain itu, indicator relative strength index (RSI) masih netral dan berada di level 45 persen, yang menunjukkan potensi untuk kenaikan harga. Adapun volume perdagangan masih menunjukkan peningkatan tipis, tetapi diperkirakan akan kembali naik.
Oleh sebab itu, diperkirakan harga saham BBCA akan mengalami penguatan dan akan diperdagangkan dalam range harga Rp21.400 per lembar saham sampai Rp22.850 per lembar saham. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.