Akhir Mei, Transaksi IHSG Tembus Rp18 Triliun Terimbas Rebalancing Indeks MSCI
• 01 Jun 2018
Karyawan melintas di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12). IHSG kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa ditutup naik 33,7 poin atau 0,55 persen menjadi 6.167,67 setelah sebelumnya juga sempat rekor di 6.113,653 pada Kamis 14 Desember 2017. (ANTARA FOTO/Sigid K)
Sebanyak 19,2 Persen transaksi IHSG berasal dari saham INKP yang baru dimasukkan dalam daftar Indeks MSCI
Bareksa.com – Mengakhiri bulan Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,46 persen di level 5.983.
Menariknya penutupan perdagangan hari ini diiringi dengan aksi rebalancing yang dilakukan oleh para manajer investasi, sehingga tak heran jika transaksi IHSG pada penutupan hari ini mencapai Rp18 triliun.
Sebelumnya, dua pekan lalu, tanggal 14 Mei 2018, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) indeksnya yaitu MSCI Global Standard Index dan MSCI Global Small Cap Index yang berlaku efektif setelah penutupan tanggal 31 Mei 2018.
Rebalancing MSCI dilakukan secara berkala dua kali dalam setahun pada Mei dan November.
MSCI Index seringkali menjadi patokan bagi investor dan manajer investasi dalam mengatur portofolio mereka sehingga perubahan ini kerap memengaruhi pasar .
Dalam rebalancing MSCI Global Standard Index tetap berjumlah 29 konstituen, dengan saham yang ditambahkan (additions) adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan yang dikeluarkan (deletions) adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL).
10 Saham Transaksi Terbesar
Sumber : Bareksa.com
Dari daftar 10 saham tersebut, INKP menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp3,46 triliun hari ini. Dengan kata lain, 19,2 persen dari jumlah keseluruhan transaksi IHSG hari ini hanya berasal dari saham INKP.
MSCI Indonesia Index ini akan efektif pada 1 Juni 2018. (Baca Juga : MSCI Indonesia Index Rebalancing, Ini Saham yang Masuk dan Keluar dari Daftar)