Bareksa.com – Aksi jual investor asing di pasar saham Indonesia telah mencapai Rp40,93 triliun per 24 Mei 2018 sejak awal tahun. Namun, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mulai membaik dengan hanya minus 6,44 persen secara year to date.
IHSG masih mendapat dukungan dari beberapa saham yang masuk kateogri ‘penggerak’. Salah satunya adalah saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Saham perusahaan di bawah naungan Grup Sinarmas itu menduduki posisi pertama penggerak IHSG pada tahun ini. Hingga 24 Mei 2018, saham INKP telah naik 182,4 persen dari Rp5.400 menjadi Rp15.250.
Atas kenaikan harga itu, saham dengan kapitalisasi pasar Rp83 triliun ini berkontribusi menambah IHSG sebanyak 48,4 poin.
Di luar itu, ada fakta lain yang hinggap dalam pergerakan saham INKP sepanjang tahun ini. Ternyata, saham INKP menjadi salah satu yang paling diminati investor asing.
Pergerakan Saham INKP Periode 29 Desember 2017 – 24 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
Hingga 24 Mei 2018, nilai beli bersih investor asing pada INKP mencapai Rp1,3 triliun. Nilai beli bersih asing pada saham INKP berada satu peringkat di bawah saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang mencapai Rp2,15 triliun. Hanya saja, beli bersih asing pada saham MEDC terjadi di pasar negosiasi.
Level Tertinggi
Pada perdagangan hari ini (Jumat, 25 Mei 2018), saham INKP masih menjadi buruan asing. Tercatat, asing sudah memborong saham INKP hingga Rp145,95 miliar. Alhasil, harga sahamnya kembali membuka level tertinggi baru.
Hingga pukul 15:43 WIB hari ini, saham INKP berada pada level Rp16.000 atau naik 4,92 persen dari penutupan hari sebelumnya Rp15.250. Sebelum mencapai level tertinggi baru, saham INKP sempat turun tipis ke level Rp15.225.
Pergerakan Intraday Saham INKP Jumat, 25 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
Secara total, transaksi saham INKP sudah mencapai Rp404,14 miliar yang terjadi atas volume 255.072 lot dengan frekuensi 6.000 kali. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.