Juarai Volume Transaksi Bursa, Ini Kinerja Saham BKSL

Bareksa • 15 May 2018

an image
Seorang wanita melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Rumor masuknya taipan Tahir dan dua dapen juga mendorong harga saham BKSL

Bareksa.com - Harga saham PT Sentul City Tbk. (BKSL) pada perdagangan Senin, 14 Mei 2018 ditutup melonjak 10,95 persen ke Rp162 per saham. BKSL menjadi saham dengan volume transaksi perdagangan terbanyak di Bursa Efek Indonesia dengan 5,99 juta lot serta nilai transaksi mencapai Rp97,01 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BKSL yaitu Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp18,79 miliar, kemudian Indo Premier Sekuritas (PD) Rp9,63 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp7,72 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham BKSL yaitu 19,37 persen, 9,93 persen, dan 7,96 persen.

Rumor Masuknya Tahir dan Dua Dapen

Kabarnya, taipan besar Tahir menambah koleksi BKSL. Lewat sejumlah broker Tahir memborong BKSL. Namun, saat dikonfirmasi, Tahir membantah pembelian tersebut. "Saya tidak beli," seperti yang dikutip dari Kontan.

Selain Tahir, dua dana pensiun dikabarkan juga membeli BKSL. Yang pasti, tanggal 29 Juni nanti, BKSL akan menggelar rapat umum pemegang saham. Kabarnya, salah satu agenda, adalah rencana pelepasan (placement) saham BKSL ke investor.

Penggunaan Dana Right issue

Selain itu pada bulan Mei ini, Sentul City telah melaporkan penggunaan dana hasil penawaran hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue yang digelar pada 28 Februari lalu. Emiten properti itu sudah menggunakan sepenuhnya total dana sebesar Rp2,32 triliun.

Sebagaimana dari laporan perusahaan yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11 Mei 2018).

Perseroan mengakuisisi 99,999 persen saham PT Graha Sejahtera Abadi yang dimiliki PT Sakti Generasi Perdana Rp2,017 triliun. Di samping itu, BKSL juga memanfaatkan dana untuk pengembangan usaha.

Dalam hal ini dengan membeli 126,592 meter persegi tanah yang berlokasi di desa Bojong Koneng, Sentul Rp252,88 miliar.

Selain itu, perusahaan juga menggunakan sisa dana yang ada untuk modal kerja dengan rincian sebagai berikut:

- biaya pengembangan proyek sebesar : Rp27,63 miliar.

- biaya pemasaran sebesar : Rp994,51 juta

- biaya operasional : Rp16,02 miliar

-biaya pajak : Rp67,43 juta

Analisis Teknikal BKSL

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle BKSL pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan adanya pergerakan positif meskipun akhirnya ditutup enam tick lebih rendah dari level tertingginya.

Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan saham ini cukup banyak diburu serta ditransaksikan oleh para pelaku pasar.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau berbalik positif serta mulai keluar dari area jenuh jual mengindikasikan potensi sinyal kenaikan cukup kuat dengan target terdekat saat ini berada di resisten pada level Rp197.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.