Review IHSG Sepekan : Pasca Rebound, Uji Level Resisten 6.013

Bareksa • 14 May 2018

an image
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

IHSG rebound dengan kenaikan 2,84 persen dalam periode 7 - 11 Mei dengan berakhir di level 5.956,83

Bareksa.com - Pada pekan kedua Mei 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dengan kenaikan 2,84 persen dalam periode 7 - 11 Mei dengan berakhir di level 5.956,83. Sebagai catatan, dua pekan sebelumnya IHSG berturut-turut mengalami penurunan cukup dalam.

Adapun secara year to date imbal hasil IHSG masih tercatat -6,28 persen. Hal tersebut menjadikan IHSG menjadi bursa saham berkinerja terburuk nomor 2 atau peringkat keduabelas di kawasan Asia Pasifik, posisi tersebut hanya berada satu tingkat di atas Filipina yang memiliki imbal hasil -9,42 persen atau yang terburuk di kawasan Asia Pasifik.

Secara sektoral, dalam sepekan kemarin tujuh dari sepuluh sektor tercatat menguat, dengan tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu sektor konsumer (6,91 persen), keuangan (4,43 persen), dan pertambangan (3,26 persen).

Sementara itu, tiga sektor yang tercatat mengalami pelemahan dalam sepekan kemarin yaitu sektor pertanian (-3,07 persen), aneka industri (-1,89 persen), dan infrastruktur (-0,93 persen).

Selain itu, arus dana keluar (capital outflow) investor asing terpantau masih cukup deras dalam sepekan kemarin dengan terjadi net sell senilai Rp1,61 triliun. Secara year to date hingga akhir pekan kemarin investor asing telah kabur dari pasar saham tanah air senilai Rp37,62triliun.

Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing dalam sepekan kemarin antara lain TLKM (Rp144,97 miliar), BBRI (Rp67,55 miliar), ADRO (Rp44,61 miliar), ASII (Rp41,12 miliar), dan LINK (Rp34,30 miliar).

Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2018 yang tumbuh 5,06 persen tampaknya cukup direspons positif oleh pelaku pasar karena berhasil tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5,01 persen.

Selain itu, sepanjang kuartal I 2018 tingkat inflasi masih terjaga di 3,4 persen (year on year) dibandingkan Maret 2017. Juga didapati peningkatan pada realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), di antaranya realisasi belanja pemerintah Rp419,06 triliun atau tumbuh 18,87 persen dari pagu 2018 yang sebesar Rp2.220,7 triliun.

Analisis Teknikal IHSG


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG sepanjang pekan kemarin terlihat cukup positif dengan menunjukkan adanya pembalikan arah setelah dalam dua pekan sebelumnya IHSG mengalami tekanan cukup tinggi

Adapun pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, candle IHSG membentuk inverted hammer yang menggambarkan adanya pergerakan positif meskipun terlihat adanya aksi profit taking sehingga menyebabkan kenaikan saham ini berkurang. IHSG terlihat masih berlum berhasil ditutup pada resisten terdekat pada level 6.013.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) menunjukkan pergerakan yang mulai positif mengindikasikan adanya sinyal kenaikan cukup kuat.

Adapun level resistance yang saat ini tengah coba diuji IHSG adalah berada di level 6.013, di mana jika berhasil bergerak di atas level tersebut ada potensi IHSG akan kembali mengalami kenaikan lebih tinggi lagi. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.