Berita / / Artikel

Saham INDY Naik 10,76 Persen, Diborong Investor Asing

• 03 Apr 2018

an image
Seorang karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Investor asing membeli bersih saham INDY senilai Rp35,18 miliar hari ini

Bareksa.com - Harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) pada perdagangan hari ini 2 April 2018, ditutup melonjak 10,76 persen, peningkatan harian tertinggi sepanjang tahun ini. Saham emiten energi terintegrasi tersebut terpantau paling banyak diborong asing di Bursa Efek Indonesia pada hari ini.

Saham INDY ditutup naik ke Rp3.910 hari ini, naik 380 poin dari Rp3.530 pada penutupan pekan lalu 28 Maret 2018. Telah terjadi transaksi saham INDY sebanyak 42,7 juta lembar dengan nilai transaksi Rp161,75 miliar. Harga hari ini membawa kapitalisasi pasar (market cap) saham INDY ke Rp20,37 triliun.

Menariknya, saham INDY menjadi yang paling banyak diborong investor asing pada hari ini dengan nilai net buy mencapai Rp35,18 miliar. Padahal, secara keseluruhan, investor asing mencatatkan jual bersih Rp238,2 miliar di Bursa Efek Indonesia hari ini dan membuat dana asing telah keluar Rp24,64 triliun dari pasar saham Indonesia sejak awal tahun (year to date/YTD).

Pergerakan Harga Saham INDY Intraday

Sumber: Bareksa.com

Dalam setahun terakhir, saham INDY sudah memberikan keuntungan hampir lima kali lipat, dari harga Rp750 pada penutupan 3 April 2017. Tahun ini, saham INDY sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa Rp4.550 pada 29 Januari. Adapun level penutupan hari ini telah membawa saham INDY memberikan return 27,78 persen sepanjang tahun ini (secara year to date).

Dari sisi fundamental, Indika Energy berhasil membukukan kinerja positif dengan laba bersih sepanjang tahun 2017, membalikkan rugi pada tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan kinerja anak usaha di bidang batu bara yang mulai terkonsolidasi sejak tahun lalu.

Perusahaan yang didirikan oleh almarhum Sudwikatmono ini membukukan laba bersih sebesar US$335,4 juta pada 2017, dibandingkan rugi bersih tahun sebelumnya sebesar US$67,6 juta. Perseroan memperoleh pendapatan sebesar US$1 miliar sepanjang 2017, meningkat 41,7 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya senilai US$775,2 juta.

Faktor penting dalam peningkatan laba Indika Energy dikontribusikan oleh bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang meningkat drastis sebesar 129 persen menjadi US$136,2 juta yang sebagian besar dikontribusikan oleh Kideco.

Sebagai informasi, Kideco adalah perusahaan tambang batu bara terbesar ketiga nasional yang beroperasi di Kalimantan Timur. Setelah transaksi senilai setara Rp8,8 triliun, Indika kini menguasai sebesar 91 persen saham Kideco -- dari sebelumnya hanya memiliki 46 persen -- dan mengonsolidasikan keuangannya.

Kideco mencatat laba bersih sebesar US$272,2 juta selama Januari-November 2017, ketika masih belum terkonsolidasi penuh dengan Indika.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Tags: