Laba Rp1,32 T, Saham Perusahaan Bir Ini Sentuh Level Tertinggi Sejak Stock Split

Bareksa • 23 Feb 2018

an image
Pekerja memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/1). Pergerakan IHSG pada penutupan akhir pekan terkoreksi tipis 0,16 poin di posisi 6.615,32. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham MLBI mulai bergerak turun

Bareksa.com – Saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) turun tipis 0,67 persen ke Rp14.900 per saham pada sesi I perdagangan Jumat, 23 Februari 2018. Padahal, perusahaan yang identik dengan merek Bir Bintang ini baru saja merilis hasil kinerjanya sepanjang 2017 lalu.

MLBI memang tidak tergolong saham yang likuid dengan rata-rata volume transaksi 171 lot sejak akhir 2017 sampai 22 Februari 2018. Pada hari ini saja, transaksi saham MLBI hanya 52 lot dengan nilai transaksi Rp77,97 juta.

Sebelum penurunan tipis hingga sesi I perdagangan hari ini, saham MLBI sebenarnya sudah naik secara beruntun sejak 6 Februari 2018. Saat itu, harga saham MLBI berada di level Rp14.500 dan Rp15.000 per 22 Februari 2018.

Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2017, saham MLBI hingga 22 Februari 2018 naik 9,69 persen. Pada akhir 2017, saham MLBI di level Rp13.675.

Tak hanya itu, harga penutupan saham MLBI Kamis, kemarin menjadi level tertingginya sejak merealisasikan pemecahan nilai saham (stock split) pada 11 November 2014. Adapun sejak saat itu, saham MLBI sempat menyentuh level terendah Rp5.900 yang terjadi pada 28 Agustus 2015.

Pergerakkan Harga Saham MLBI Akhir 2017 - 22 Februari 2018

Sumber: Bareksa.com

Sebagai informasi, tertuang dalam laporan keuangannya, Multi Bintang meraup penjualan bersih Rp3,39 triliun atau naik 3,98 persen dari periode akhir 2016 Rp3,26 triliun. Meski penjualan naik tipis, Multi Bintang berhasil mempertahankan beban pokok penjualan berkisar Rp1,11 triliun.

Perseroan meraup laba kotor naik 5,58 persen dari Rp2,15 triliun menjadi Rp2,27 triliun. Di sisi lain, adanya penurunan di pos beban umum dan administrasi serta biaya keuangan membuat laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp1,78 triliun atau naik 34,85 persen dari periode akhir 2016 Rp1,32 triliun. Hal itu mendorong laba bersih MLBI naik 34,76 persen dari Rp979,53 miliar menjadi Rp1,32 triliun.