Pasca Meroket 11 Persen, Ini Analisa Teknikal Prospek Saham RIMO

Bareksa • 20 Nov 2017

an image
Seorang pria melintas di sekitar papan elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Saham RIMO menjadi saham di peringkat keempat dengan volume transaksi terbesar yakni 3,23 juta lot

Bareksa.com - Harga saham PT Rimo InternationalLestari Tbk (RIMO) pada perdagangan jumat 17 November 2017 ditutup meroket 10,89 persen ke level Rp224 per saham. Saham RIMO menjadi saham di peringkat keempat dengan volume transaksi terbesar yakni 3,23 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp67,04 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau banyak membeli saham RIMO antara lain NH Korindo Sekuritas (XA) dengan nilai pembelian Rp11,56 miliar, kemudian Yuanta Sekuritas (FS) Rp10 miliar, dan Pilarmas Investindo Sekuritas (PO) Rp6,18 miliar. (Baca : Broker Ini Kembali Jadi Pembeli Terbesar, Saham RIMO Melonjak 11 Persen)

Analisis Teknikal RIMO

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle RIMO pada perdagangan kemarin membentuk pola bullish engulfing menggambarkan sepanjang perdagangan saham ini bergerak dalam rentang yang lebih lebar dibandingkan hari sebelumnya. Hal itu menunjukkan sinyal kenaikan yang cukup positif.

Sebelumnya pergerakan RIMO terlihat mulai kembali mengalami volatilitas tinggi setelah disuspend (dihentikan sementara perdagangannya) akibat penurunan sangat tajam dalam beberapa waktu lalu. (Lihat : Sejak Akhir Oktober, Benny Tjokro Sudah Lepas 3,03 Persen Saham RIMO)

Indikator volume mulai menunjukkan kenaikan menandakan saham ini mulai kembali menarik minat para pelaku pasar.

Indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di level 28 atau masih berada dalam area oversold (jenuh jual) dan terlihat mulai bergerak positif.

Level support RIMO berada di Rp185 per saham dan level resisten di Rp236 per saham. (Baca : Suspensi Dilepas, Saham RIMO Dibuka Menguat 13,5 Persen)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.