Bareksa.com – Saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) kembali anjlok pada perdagangan hari ini (Jumat, 3 November 2017). Saham RIMO turun 24,89 persen ke level Rp338 dari penutupan hari sebelumnya Rp450.
Penurunan kali ini pun membuat saham RIMO sudah turun 49,89 persen dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan Kamis, 2 November 2017, saham RIMO juga turun 25 persen dari Rp600 menjadi Rp450.
Melihat penurunan saham RIMO, Bareksa mengonfirmasinya ke Benny Tjokrosaputro. Benny adalah pemegang 16,41 miliar saham RIMO atau setara dengan 40,08 persen per 30 Oktober 2017.
Menurut Benny, penurunan saham RIMO ini merupakan hal yang wajar. “Normal saja. Banyak investor jual, ya turun,” kata Benny kepada Bareksa.
Bahkan, Benny pun mengaku tidak ikut-ikutan melepas kepemilikannya di saham RIMO. Dia juga menuturkan, dirinya tidak memiliki rencana menambah atau mengurangi saham RIMO saat harganya dalam kondisi seperti saat ini.
Grafik: Pergerakan Saham RIMO Periode 30 Desember 2016 – 2 November 2017
Sumber: Bareksa.com
Sebelumnya, sejak April hingga Juli 2017, Benny telah menjual 26,3 persen sahamnya atau setara 10,3 miliar lembar saham RIMO. Namun, langkah Benny mengurangi kepemilikan saham RIMO bukan untuk mencari keuntungan semata. (Baca juga: Kurangi Kepemilikan di Saham RIMO, Benny Tjokro Kantongi Rp 2,4 Triliun?)
Meski turun banyak dalam dua hari, nyatanya saham RIMO di sepanjang tahun ini masih tumbuh 77,89 persen karena pada awal tahun, saham RIMO masih berada pada level Rp190.
Adapun pada perdagangan hari ini, transaksi saham RIMO mencapai 33.060 lot dengan frekuensi 317 kali bernilai Rp1,12 miliar. Dalam transaksi saham RIMO, hanya ada dua broker yang menjadi penjual yakni Pacific 2000 Sekuritas dan FAC Sekuritas Indonesia.
Sementara sebagai pembeli saham RIMO, broker Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi yang terbanyak dengan volume 9.595 lot. (hm)