Berita / / Artikel

Kekuatan Investor Domestik Jadi Pendorong IHSG Tembus 6.000

• 26 Oct 2017

an image
IHSG tembus 6.000, manajemen Bursa Efek Indonesia menggelar konferensi pers di Main Hall, Rabu (25/10)

Namun beberapa analis menilai ada kecenderungan jenuh beli

Bareksa.com – Rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hari ini (Rabu, 25 Oktober 2017) menyentuh level 6.025,43 atau naik 1,23 persen, langsung mendapat respons dari manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berbicara di hadapan sebagian besar karyawan dan media, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan sanjungannya kepada para investor domestik, khususnya kontribusi dari investor ritel. “Ada 64 ribu investor ritel baru dan menyumbang 19 persen dari rata-rata transaksi ritel yang mencapai Rp500 miliar per hari,” ujar Tito.

Melihat hal itu, Tito berpendapat, investor ritel Indonesia terbilang kuat di tengah adanya aksi jual investor asing. Secara velocity atau transaksi dibandingkan market cap, catatannya hingga 200 persen.

Meski begitu, Tito melihat, aksi jual investor asing lebih banyak terjadi di luar pasar regular. Menurut dia, sebagian aksi jual investor asing terjadi karena dampak adanya tax amnesty, sehingga ada peralihan kepemilikan dari asing ke lokal.  “Jadi, di regular, asing itu masih net buy,” katanya. (Baca : Saham Indocement Bawa IHSG Sentuh 6.000, Apa Katalis Positifnya?)

Grafik: Intraday IHSG 25 Oktober 2017

Sumber: Bareksa.com

Dinilai Jenuh Beli

Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berhasil break out resistance dan mencapai channeling regresion pada level 6.010. Namun pergerakan yang jenuh beli terlihat dari Indikator Stochastic dan RSI sehingga probabilitas terkoreksi cukup tinggi. (Lihat : Jelang Rilis Kinerja Kuartal III, Empat Saham Ini Berpotensi Bawa IHSG ke 6.000)

“Beberapa pola pergerakan sebelumnya di tahun ini setelah mengalami penguatan signifikan cenderung mengalami koreksi seperti pada bulan April, Juni dan Juli,” tulis Lanjar dalam risetnya.

Lanjar pun memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi dengan range pergerakan 5.990-6.030.

Sementara Research Divison Erdhika Elit Sekuritas Martin Syukur menjelaskan, penguatan IHSG didorong aksi beli yang tinggi menopang laju, sehingga berhasil break upper fractal menembus resistance terkutanya di level 6.000. Stochastic nampak masih optimis bergerak pada trend bullishnya walau sudah mendekati area jenuh beli.

“Sementara Bill William baru mengawali trend acceleration didukung dengan penguatan momentum,” terang Martin.

Martin memperkirakan, indeks akan mencoba kekuatannya lagi untuk bergerak naik, dengan range pergerakan berada di kisaran 6.000-6.040. (AM) (Baca : Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rekor Baru)

Tags: