Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini (Selasa, 3 Oktober 2017) dengan level baru 5.939,45 atau naik 0,43 persen dari posisi hari sebelumnya 5.914,03. Sebenarnya, IHSG sempat menyentuh level 5.953,48 dan bisa saja terus melaju jika saja saham-saham LQ45 kompak di zona hijau.
Nyatanya, ada 14 saham dalam indeks saham terlikuid itu yang justru mengalami penurunan. Di antara saham-saham itu, ada saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang turun 2,03 persen dari Rp740 menjadi Rp725. Kemudian saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun 1,62 persen dari Rp3.700 menjadi Rp3.640.
Selain itu, ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mengalami penurunan 1,97 persen dari Rp8.875 menjadi Rp8.700.
Tabel: Daftar Saham LQ45 yang Turun pada Perdagangan Selasa, 3 Oktober 2017
Sumber: Bareksa.com
Namun yang perlu diperhatikan adalah saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) dan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Pasalnya, penurunan tiga saham ini terjadi melalui aksi jual asing. (Baca juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Kenapa Asing Tetap Net Sell?)
Saham BBTN turun 3,3 persen ke level Rp2.930 dari posisi hari sebelumnya Rp3.030. Lalu, saham PGAS turun 1,92 ke level Rp1.530 dan SCMA dengan penurunan 2,34 persen dari Rp2.140 menjadi Rp2.090.
Tiga saham ini masuk 10 besar deretan saham yang dijual asing hari ini mendampingi nama-nama besar seperti PT Telekomunikasi (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Saham PGAS hari ini dijual asing dengan nilai Rp18,02 miliar. Sementara saham BBTN dijual asing Rp16,59 miliar, dan SCMA dijual Rp9,56 miliar. Semua aksi jual asing di tiga saham tersebut terjadi di pasar reguler.
IHSG Menguji Level Baru
Terlepas dari pergerakan saham-saham LQ45 yang turun, penguatan IHSG hari ini dinilai Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada terkait pergerakan bursa saham Asia dan Global yang masih positif.
“Serta masih adanya semangat pelaku pasar terhadap rilis data-data ekonomi yang memberikan sentimen positif,” tutur Reza kepada Bareksa.
Grafik: Pergerakan Intraday IHSG Perdagangan Selasa, 3 Oktober 2017
Sumber: Bareksa.com
Sementara, kata Reza, sentimen dari sisi domestik tidak ada yang begitu signifikan. Meski begitu, belum lama ini pemerintah baru saja merilis inflasi September.
Dengan beberapa sentimen itu, Reza memprediksi jika IHSG bisa bertahan di atas 5.938-5.940, maka target resistance berikutnya adalah 5.955-5.965. (hm)