MARKET BRIEF: The Fed Tahan Suku Bunga AS, KIJA Akan Bagikan Dividen Saham

Bareksa • 04 May 2017

an image
Presdir PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono (kiri) bersama (kiri ke kanan) Direktur Investment Board PT Jababeka Tbk, Agus Canny, President/CEO PATA Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo dan Direktur PT Banten West Java/Tanjung Lesung, Setiawan Mardjuki melihat maket kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. (Antara Foto)

Laba bersih DLTA naik 36% menjadi Rp77,57 miliar

Bareksa.com – Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

The Fed

The Federal Reserve memutuskan menahan tingkat suku bunga pada Rabu waktu setempat (3 Mei 2017) setelah menggelar rapat selama dua hari. Suku bunga acuan AS tersebut bertahan di level 0,75 persen hingga 1 persen, sama seperti Maret lalu.

Bank sentral yang dipimpin Gubernur Janet Yellen ini juga melihat belanja konsumer yang solid, investasi bisnis yang membaik, serta inflasi semakin dekat dengan target The Fed, meski kenaikan upah pekerja mengalami kenaikan tercepat.

Sementara itu, The Fed tidak menjelaskan lagi tentang rencana pengurangan stimulus pembelian obligasi sebesar US$4,5 triliun. The Fed akan kembali menggelar pertemuan pada 13-14 Juni mendatang.

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)

Emiten kawasan industri ini bakal membagikan dividen bagi pemegang sahamnya berupa dividen saham. KIJA berencana menaikkan dividen saham maksimal senilai Rp52,59 miliar. Dividen itu berasal dari perolehan laba bersih KIJA tahun lalu senilai Rp436,61 miliar. Sementara itu, persetujuan mengenai rasio dividen saham baru akan dibahas dalam RUPST KIJA pada 31 Mei mendatang.

PT MNC Kapital (BCAP)

PT MNC Finance yang merupakan anak usaha dari BCAP mencatatkan pertumbuhan pembiayaan positif pada kuartal I-2017. Salah satunya dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan kuartal I yang mencapai Rp582 miliar atau tumbuh 12,2 persen dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun lalu.

Suhendra Liem, Presiden Direktur MNC Finance mengatakan, peningkatan pembiayaan tersebut dikarenakan MNC Finance fokus pada pembiayaan mobil bekas dan menambah produk pembiayaan kredit multiguna dengan agunan BPKB mobil dan sertifikat rumah.

PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)

Produsen minuman beralkohol ini mencatatkan penjualan kuartal 1-2017 sebesar Rp431,97 miliar. Angka tersebut meningkat 0,29 persen dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 430,69 miliar. Sementara dari sisi bottom line, laba bersih DLTA tercatat sebesar Rp77,57 miliar, naik 36,03 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp57,02 miliar.

Selain itu, atas kinerja tahun 2016, DLTA juga membagikan dividen kepada pemegang saham mereka. Emiten terafiliasi dengan Pemprov DKI Jakarta ini membagikan dividen sebesar Rp180 per saham, dengan total mencapai Rp144,11 miliar. Pembagian dividen ini setara dengan 56,3 persen dari laba bersih yang dicatat DLTA tahun lalu.

Guna menggeber ekspansi tahun ini, DLTA menganggarkan belanja (capex) 10 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 11 miliar. Anggaran ini nantinya akan digunakan untuk operasional, dan maintenance. "Sumbernya dari kas internal," ujar Alan De Vera Fernandez Direktur Finance DLTA usai RUPST, Rabu (3 Mei 2017).

Harga Minyak Rebound

Harga minyak dunia menguat setelah data resmi menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) jatuh untuk minggu keempat berturut-turut. Badan Informasi Energi AS (EIA) dalam laporan mingguannya mencatat persediaan minyak mentah AS turun sebesar 930.000 barel menjadi 527,8 juta barel pekan lalu.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi patokan di AS untuk pengiriman Juni naik US$0,16 menjadi US$47,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik U$$0,33 ditutup pada US$50,79 per barel di London ICE Futures Exchange.