Bareksa.com – Saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) ditutup menguat 26 persen pada perdagangan hari ini (11 April 2017). Meskipun tidak ada sentimen signifikan yang mempengaruhi pergerakan harga saham ini, terpantau perdagangan warrant yang menyertai saham ini cukup ramai.
Harga saham BULL ditutup naik menjadi Rp165 hari ini, dari harga sebelumnya di Rp131.
Sebelumnya, pada akhir Maret 2017, BULL melakukan aksi korporasi right issue dengan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 2,43 miliar lembar saham baru dengan rasio 1:1 dan nilai nominal Rp100 serta harga pelaksanaan Rp100. BULL juga menawarkan warrant dengan rasio 3:1 dengan harga nominal dan exercise yang sama, yakni Rp100.
PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai Pembeli Siaga akan membeli sebanyak-banyaknya 992.600.332 saham. Jika setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.
Rencana Penggunaan Dana yang diperoleh dari hasil PUT I sebanyak 30 persen akan digunakan untuk mengurangi sebagian pinjaman anak usaha (PT Nusa Bhakti Jayaraya), sekitar 10,9 persen untuk ekspansi usaha melalui investasi docking, sekitar 59,1 persen untuk modal kerja Perseroan.
Grafik : Pergerakan Intraday BULL
Sumber : Bareksa.com
Mengacu pada data KSEI, warrant BULL dengan kode BULL-W dapat diperdagangkan selama tiga tahun hingga jatuh tempo pada 28 Februari 2020. Hingga penutupan perdagangan hari ini, harga BULL-W ditutup Rp71 atau menguat 16,4 persen dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, harga saham BULL di pasar regular yang menguat hingga 26 persen ditutup di level Rp165 per lembar. Meskipun sudah mengalami peningkatan signifikan, harga saham BULL di pasar reguler itu masih lebih murah atau terdiskon 3,6 persen bila dibandingkan dengan harga warrant-nya.
Bila seorang investor membeli warrant di harga saat ini yaitu Rp71, dia harus membayar lagi Rp100 untuk mengeksekusi warrant tersebut hingga menjadi saham BULL. Artinya, modal yang dia keluarkan untuk saham BULL melalui warrant itu adalah Rp171. Angka ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham di pasar reguler; berarti sang investor mengharapkan di masa depan harga saham BULL akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan modal yang ia keluarkan tersebut.
Namun, perlu ditekankan apabila harga BULL-W kembali melemah di kemudian hari, maka harga BULL di pasar reguler akan cenderung mengikuti dan menyesuaikan harga warrant tersebut. (hm)