Berita / / Artikel

Kompak Naik 34% Dalam Sehari, Begini Kinerja LMAS dan WICO

• 20 Jan 2017

an image
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Keduanya bergerak keluar dari klub gocap dan mencapai Rp67

Bareksa.com – Dua saham yang masuk dalam deretan klub gocap di akhir 2016, mencatat pergerakan fenomenal hari ini (Kamis, 19 Januari 2017). Dua saham itu adalah PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO).

LMAS dan WICO mencatat kenaikan masing-masing 34 persen mencapai Rp67, alias menyentuh batas auto rejection atas. Bahkan, catatan itu terjadi sebelum perdagangan hari ini tutup.

Fenomena kebangkitan saham LMAS dan WICO menjadi kejutan bagi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengingat keduanya lumayan rajin tertidur panjang pada level Rp50. Bahkan, saham LMAS hampir tidak ada transaksi sejak 2008 silam.

Grafik: Pergerakan Intraday Saham LMAS 19 Januari 2017

Sumber: Bareksa.com

Pada perdagangan hari ini, transaksi saham LMAS mencapai Rp9,14 miliar dengan volume 1,46 juta lot. Dari catatan itu, para investor banyak bertransaksi beli saham LMAS melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan volume 170.487 lot, sementara transaksi jual melalui Lautandhana Securindo dengan volume 174.291 lot.

Berbeda dengan LMAS, saham WICO juga juga menjadi penghuni klub gocap per akhir 2016 lumayan sering ditransaksikan. Catatan transaksi tinggi WICO terakhir terjadi pada 6 Desember 2016 saat harganya naik 28 persen ke level Rp64. Saat itu, transaksi saham WICO mencapai Rp1,29 miliar.

Nah, pada perdagangan hari ini, transaksi saham WICO mencapai Rp3,51 miliar dengan volume 565.626 lot. Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga berperan menggerakkan saham WICO dengan menjadi broker pembeli dan penjual terbanyak.

Grafik: Pergerakan Intraday Saham LMAS 19 Januari 2017

Sumber: Bareksa.com

Kinerja Keuangan

Secara teknikal, memang tidak banyak yang bisa kita lihat dari pergerakan saham LMAS dan WICO. Untuk itu, ada baiknya para investor melihat lagi bagaimana kinerja keuangan dua perusahaan tersebut di sepanjang 2016 silam.

Simak saja catatan keuangan Limas Makmur. Hingga akhir September 2016, perseroan mencatat pendapatan Rp158,69 miliar atau turun 18,96 persen dari Rp195,82 pada periode sama tahun 2015. Atas catatan itu, laba perseroan juga mengalami penurunan dari Rp15,87 miliar menjadi Rp10,83 miliar.

Adapun total aset perseroan juga mengalami penurunan. Aset Limas Makmur mencapai Rp473,29 miliar per September 2016 dari posisi setahun sebelumnya Rp556,29 miliar. Namun, ekuitas perseroan sedikit naik dari Rp124,23 miliar menjadi Rp128,07 miliar.

Sementara itu, kinerja keuangan Wicaksana Overseas lebih baik. Catatan penjualan neto yang naik 44,24 persen dari Rp434,73 miliar menjadi Rp627,07 miliar, membuat laba Wicaksana Overseas naik signifikan dari Rp62,89 juta menjadi Rp1,15 miliar.

Wicaksana Overseas pun mencatat kenaikan aset dan ekuitas. Aset perseroan naik dari Rp217,98 miliar menjadi Rp224,35 miliar, dengan ekuitas mencapai Rp129,39 miliar dari Rp128,24 miliar. (hm)

Tags: