Berita / / Artikel

IHSG Naik Perdana Sejak Awal Pekan Lalu, Didorong Sektor Agri

• 19 Jan 2017

an image
Pria melintas dengan latar pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (27/7). Menurut sejumlah analis di berbagai sekuritas, pengangkatan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan direspon positif oleh pasar, penutupan perdagangan pada Rabu (27/7), naik 49,9 Poin (0,96 persen) ke level 5.274,4. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/16

Peningkatan harga minyak sawit mentah (CPO) mendorong indeks saham perkebunan hari ini

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik untuk pertama kalinya sejak tanggal 9 Januari 2017. Kenaikan ini dipimpin oleh naiknya saham-saham di sektor agribisnis. 

IHSG pada hari ini ditutup naik 0,5 persen atau 28 poin menjadi 5.295 dari sebelumnya di level 5.267. Jumlah transaksi hari ini di bursa mencapai 315 ribu transaksi dengan nilai Rp5,4 triliun. 

Investor asing pada hari ini juga mencatatkan beli bersih (net buy) untuk pertama kalinya sejak awal pekan lalu. Hari ini, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp44,7 miliar. 

Grafik: Pergerakan IHSG dan Arus Dana Asing

Sumber: Bareksa.com

Penguatan indeks dipimpin oleh sektor agribisnis yang naik hingga 1,9 persen. Saham-saham agribisnis juga menjadi saham yang naik tertinggi pada perdagangan hari ini. 

Saham Gozco Plantation Tbk (GZCO) naik hingga 24 persen. Sedangkan saham emiten perkebunan lainnya,  PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) juga naik hingga 11,89 persen.

Naiknya harga indeks saham agribisnis sendiri lebih dikarenakan melonjaknya harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional. Harga CPO saat ini melonjak menjadi MYR3.159 dari sebelumnya MYR3.110. 

Grafik Pergerakan Harga CPO

Sumber: Bareksa.com 

Sementara itu di bawah indeks saham agribisnis, saham aneka industri juga ikut naik sebesar 1 persen. Selanjutnya diikuti oleh saham manufaktur yang naik hingga 0,7 persen. 

Sektor properti dan keuangan merupakan dua sektor yang merajai nilai transaksi pada hari ini. Kedua indeks saham ini naik berturut-turut 0,6 dan 0,5 persen. 

Sementara itu, dari 10 indeks sektoral yang ada di bursa hanya indeks saham sektor perdagangan saja yang harus jatuh ke zona merah dengan turun 0,3 persen. (hm)

Tags: