MARKET BRIEF: EXCL Siapkan Capex Rp 7 T, HERO Akan Tambah 15 Gerai Baru

Bareksa • 05 Dec 2016

an image
Presiden Direktur XL Dian Siswarini (kanan) didampingi VP LTE Pantro Pander Silitonga (kiri) berpose saat peluncuran komersial layanan 4G Long Term Evolution (LTE) di Jakarta, Selasa (22/9). XL menjadi operator telekomunikasi pertama yang menyediakan layanan 4G secara komersial pada frekuensi 1800 MHz di Surabaya dan Denpasar. ANTARA FOTO/Prasetyo

TBIG membidik 2.000-2.500 penyewa di tahun 2017

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) 

Berencana memaksimalkan kualitas jaringan 3G dan 4G dengan menerapkan sejumlah teknologi terbaru. Tahun depan, XL akan mengalokasikan belanja modal capital expenditure (capex) sebesar Rp 7 triliun. Penggunaan capex akan fokus untuk pengembangan 3G dan 4G. Untuk semua wilayah 4G LTE, XL mempersiapkan kualitas jaringan secara khusus. Termasuk ekosistem dan program layanan yang semakin mempermudah pelanggan dan masyarakat untuk bisa segera memanfaatkan layanan 4G.

Minat pelanggan untuk beralih ke layanan 4G terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya kesadaran pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari layanan 4G yang menghadirkan kecepatan dan kestabilan akses internet yang lebih baik. Dari total lebih dari 81.000 BTS yang dimiliki XL, lebih dari 7.000 BTS di antaranya merupakan BTS 4G.

PT Tower Bersama Infrastucture Tbk. (TBIG)

Penyedia menara telekomunikasi ini membidik 2.000-2.500 penyewa pada tahun 2017. Permintaan datang dari perusahaan yang membutuhkan koneksi komunikasi yang lebih mumpuni. Salah satunya adalah operator telekomunikasi. "Prospek masih sangat bagus," ujar Helmi Yusman Santoso, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk

Total site menara telekomunikasi Tower Bersama saat ini 13.463. Perinciannya, 12.467 menara telekomunikasi, 925 shelter dan 71 jaringan distributed antenna system (DAS). Lantas, total jumlah penyewaan mencapai 21.562. Dalam menyiapkan kas internal Tower Bersama sadar, merencanakan ekspansi saja tak cukup tanpa sokongan dana.

Tower Bersama juga membuka opsi mengakuisisi menara telekomunikasi perusahaan lain. Target penambahan 2.000 menara tahun ini lebih besar ketimbang target tahun 2015. Tahun lalu, realisasi penambahan menara telekomunikasi Tower Bersama sebanyak 1.400.

PT Hero Supermarket Tbk. (HERO)

Untuk menggenjot raihan pendapatan, PT Hero Supermarket Tbk. berencana menambah 15 gerai baru pada 2017.

Direktur Independen Hero Supermarket Arief Istanto mengharapkan rencana penambahan gerai-gerai baru dapat mendongkrak penjualan perseroan. Di sisi lain, emiten bersandi saham HERO ini kian optimistis terhadap konsumsi domestik pada tahun depan.

Dalam laporan keuangan September 2016, HERO mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp10,46 triliun, terkontraksi 4,5 persen dari posisi Rp10,96 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Saat penjualan menurun, HERO berhasil menekan beban pokok penjualan dari posisi Rp8,45 triliun pada kuartal III/2015 menjadi Rp7,86 triliun pada kuartal III/2016. Tekanan terhadap beban pokok pendapatan telah membuat laba kotor naik tipis. Pada September 2016, laba kotor senilai Rp2,6 triliun, tumbuh 3,58 persen dari posisi Rp2,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)

Penyedia pipa gas ini akan gencar menggarap proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) tahun depan. Ada beberapa proyek listrik yang sudah diincar perseroan, salah satunya adalah proyek Jawa Bali 4 Peaker dengan potensi nilai proyek mencapai US$ 500 juta hingga US$ 550 juta.

Tak hanya itu, RAJA juga akan menjajaki potensi akuisisi perusahaan listrik yang telah beroperasi. Sebelumnya, perusahaan telah melanjutkan proses kualifikasi teknis proyek Jambi Peaker 100 MW. Di tender proyek Jambi Peaker, RAJA menggandeng PT Indonesia Power, anak usaha PLN.

Perseroan ini juga mengkaji potensi menambah jaringan pipa gas baru. Alhasil, pendapatan perusahaan ini diperkirakan bisa melonjak 10,54 persen menjadi US$ 201,74 juta di tahun depan. Lalu, laba bersih diproyeksi melejit 95,5 persen menjadi US$ 6,2 juta dari proyeksi tahun ini US$ 3,2 juta.