Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Maxi Fund (2,78%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (2,08%)
3) Reksa Dana Campuran: Cipta Dinamika (3,54%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Avrist Balanced - Amar Syariah (0,54%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: MNC Dana Likuid (0,60%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,68%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Sucorinvest Money Market Fund (0,63%)
7) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,45%)
Benchmark Reksa Dana:
- Inflasi September: 0,22%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,416% per bulan
> Bank Mandiri: 0,483% per bulan
> Bank BNI: 0,483% per bulan
> Bank BRI: 0,483% per bulan
- IHSG: 1,49%
- Indeks Reksa Dana Saham: -0,83%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: -1,34%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -0,30%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 0,73%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -0,10%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -0,14%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,33%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,16%
Summary
Perdagangan saham pada awal pekan ini (Senin, 10 Oktober 2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,30 persen di level 5.360.828. Hal ini mengekor dari kinerja mayoritas bursa saham global yang bergerak di zona merah. Sektor barang konsumsi dan infrastruktur yang turun 0,76 persen dan 0,53 persen menjadi pendorong terbesar IHSG terseret pada area negatif. Sementara itu sektor aneka industri tercatat mengahasilkan return positif 1,08 persen.
Pergerakan pasar saham tersebut, rupanya masih menekan kinerja reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan campuran ditutup pada area negatif. Dalam sebulan, Indeks reksa dana saham dan mencatatkan return minus 0,83 persen dan minus 0,30 persen.
Pada pasar obligasi, Harga obligasi masih cenderung bergerak pada rentan yang relatif sempit. Hal ini tercermin dari yield (imbal hasil) obligasi dengan tenor 10 tahun yang berada di level 7,06 persen hingga 7,07 persen. Pergerakan pasar obligasi, tentunya turut mempengaruhi kinerja pasar reksa dana pendapatan tetap yang memiliki mayoritas aset berupa obligasi. Indeks reksa dana pendapatan tetap dalam sebulan terakhir ini masih mencatatkan return minus 0,10 persen.
Adapun indeks reksa dana pasar uang memperlihatkan return stabil dan cenderung meningkat yakni 0,33 persen dalam sebulan. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham. Jenis reksa dana ini cocok untuk memarkirkan dana sementara selama pasar saham mengalami koreksi sehingga keuntungan yang didapat dari berinvestasi lebih maksimal.
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.