Bareksa.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan pencapaian positif dengan kembali mencatatkan rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sepanjang masa. Pada perdagangan Rabu, 20 Juli 2016, kapitalisasi pasar BEI telah menembus Rp 5.639 triliun atau setara dengan US$ 430 miliar (kurs Rp 13.100 per US$).
Pencapaian kapitalisasi pasar BEI tak terlepas dari 10 saham dengan nilai pasar terbesar. Saham-saham itu menyumbang Rp2.756 triliun, atau 48,9 persen dari total kapitalisasi pasar BEI, atau ke dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pemimpin 10 saham kapitalisasi pasar terbesar adalah produsen rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Pada perdagangan Rabu, kapitalisasi pasar HMSP sebesar Rp458 triliun atau 8,1 persen dari total kapitalisasi pasar BEI. Menyusul HMSP, ada saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan catatan Rp422 triliun atau 7,5 persen dari kapitalisasi pasar BEI.
Selanjutnya, berturut-turut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp353 triliun (6,3 persen), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp339 triliun (6 persen), PT Astra International Tbk (ASII) Rp302 triliun (5,3 persen), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp290 triliun (5,1 persen), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp241 triliun (4,3 persen), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp144 triliun (2,6 persen), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp104 triliun (1,8 persen), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp102 triliun (1,8 persen).
Tabel: Kapitalisasi Pasar 10 Saham Terbesar di Bursa
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, peningkatan nilai kapitalisasi pasar hingga melampaui rekor tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar emerging market terbesar di Asia Tenggara. Saat ini kapitalisasi pasar BEI telah melampaui bursa-bursa emerging market di negara Asia Tenggara lainnya seperti Bursa Malaysia (US$402 miliar), Thailand (US$ 400 miliar), serta Filipina (US$285 miliar).
Sepanjang tahun ini, kapitalisasi pasar BEI juga telah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 22,95 persen jika dibandingkan dengan posisi kapitalisasi pasar BEI di akhir tahun lalu sebesar US$350 miliar. Persentase kenaikan tersebut adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan bursa-bursa utama dunia seperti Filipina (21,54 persen), Thailand (20,20 persen), Taiwan (10,47 persen), Korea Selatan (7 persen), Malaysia (6,67 persen), Singapura (6,30 persen), Australia (5,74 persen), India (3,66 persen), Amerika Serikat (2,74 persen), Jepang (-1,54 persen), Hong Kong (-5,05 persen), Inggris Raya (-5,05 persen) dan Tiongkok (-11,39 persen).
Grafik: Perubahan Market Cap Bursa Global 1 Januari-21 Juli 2016
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Peningkatan kapitalisasi pasar BEI hingga menembus rekor ini juga sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat menembus level psikologisnya dengan ditutup meningkat 1,35 persen atau 69,99 poin ke posisi 5.242,823 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya. Sepanjang tahun ini, laju IHSG telah menguat 14,15 persen jika dibandingkan dengan posisi IHSG di akhir 2015 di level 4.593,008 poin.
Sebelumnya pada Rabu, 13 Juli 2016, BEI telah mencatatkan rekor frekuensi perdagangan saham tertinggi sepanjang masa dengan nilai 376.377 kali transaksi. Rekor frekuensi perdagangan saham tertinggi sepanjang masa sebelumnya dibukukan pada 10 Juli 2014 sebesar 373.249 kali transaksi.