Bareksa.com - Saham-saham berbasis pertambangan kembali menarik perhatian investor pasar modal. Dalam waktu kurang dari enam bulan saja, saham-saham sektor pertambangan telah mengalami kenaikan 29,49 persen mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya naik 6,18 persen di periode yang sama. (Baca juga: Sudah naik 50% Lebih, Saham Perusahaan Tambang Batubara Masih Murah?)
Naiknya harga saham-saham sektor pertambangan ini tidak terlepas dari harga minyak dunia yang mulai pulih. Berdasarkan pantauan Bareksa, minyak mentah jenis WTI kembali diperdagangkan di harga $48-51 per barel pada akhir pekan lalu atau sudah naik lebih dari 80 persen dari level terendahnya $26,21 per barel di bulan Februari 2016.
Grafik Pergerakan Harga Minyak Dunia jenis WTI
Sumber: Bareksa
Membaiknya harga minyak dunia seringkali diinterpretasikan dengan perbaikan ekonomian dunia. Sebab, naiknya harga minyak mencerminkan kenaikan permintaan minyak untuk melakukan aktivitas ekonomi.Meningkatnya permintaan minyak dunia biasanya diikuti dengan naiknya permintaan komoditas hasil tambang. Otomatis, harga saham-saham pertambangan pun akan ikut terkerek naik yang tercermin dari Indeks Pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini pernah terjadi pada periode Juni 2006-Februari 2008 lalu, saat saham-saham sektor pertambangan mengalami kenaikan yang signifikan seiring kenaikan harga minyak dunia.
Grafik Pergerakan Indeks Sektor Pertambangan dan Harga Minyak Dunia jenis WTI
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, saham-saham sektor pertambangan mengalami kenaikan hingga lima kali lipat pada periode tersebut. Kenaikan saham sektor pertambangan ini ikut mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 2.734 dari sebelumnya 1.287.
Bahkan, pergerakan saham sektor pertambangan saat itu sangat mempengaruhi laju gerak IHSG. Sebab, nilai korelasi IHSG dengan sektor pertambangan sampai mencapai 93,45 persen yang berarti sektor pertambangan sangat mempengaruhi laju pergerakan IHSG. Saat itu, saham pertambangan seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bahkan menjadi primadona investor.
Korelasi IHSG dengan Sektor Pertambangan Kembali Meningkat
Menariknya, nilai korelasi pergerakan indeks sektor pertambangan dengan IHSG berangsur-angsur mulai mengalami kenaikan lagi. Berdasarkan data Bareksa, nilai korelasi pergerakan sektor pertambangan terhadap IHSG pada periode awal Februari hingga akhir pekan lalu meningkat menjadi 90 persen. Padahal, nilai korelasi keduanya pada akhir bulan lalu masih sekitar 74,54 persen.
Naiknya nilai korelasi pergerakan indeks sektor pertambangan dengan IHSG menunjukan sinyal bahwa pergerakan indeks sektor pertambangan mulai mendorong laju IHSG. Bukan tidak mungkin, saham-saham pertambangan akan kembali menopang laju IHSG jika korelasi ini terus meningkat.