Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Asing serbu obligasi pemerintah
Investor asing masih menyerbu pasar obligasi pemerintah. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat per akhir April 2016 porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 38,85 persen dari total yang diperdagangkan.
Sepanjang 2016, asing mencatatkan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp67,65 triliun. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp46,8 triliun.
Net buy asing tertinggi di tahun 2016 terjadi pada bulan April yang mencapai Rp20,09 triliun, naik dibandingkan Maret yang Rp18,3 triliun. Sedangkan pada Februari tercatat hanya Rp9,46 triliun.
Lelang Surat Utang Negara diwarnai penawaran yield tinggi
Lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa kemarin 10 Mei 2016, diwarnai munculnya penawaran yield yang tinggi dari investor. Dalam lelang ini, pemerintah hanya mengantongi total permintaan senilai Rp13,43 triliun. Ini jauh di bawah lelang sebelumnya, pada 26 April, yang mencapai Rp24,4 triliun.
PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan rights issue
BHIT akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan akan menerbitkan maksimal 8,55 miliar saham baru atau 16,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Nantinya setiap pemegang lima saham lama, berhak memperoleh 1 saham HMETD. Sementara tanggal efektif rights issue ini adalah pada 24 Juni mendatang dan cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 1 Juli dan di pasar tunai pada 13 Juli.
BHIT mematok harga saham rights issue sebesar Rp 185 per saham. Sehingga, total nilai transaksi ini sebanyak-banyaknya dapat mencapai Rp1,58 triliun. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan penyertaan pada anak perusahaan..
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyerap capex Rp425,92 miliar
Emiten di sektor konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), telah menyerap belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp425,92 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut setara 30,4 persen dari anggaran capex yang dipatok perseroan tahun ini, yakni Rp1,4 triliun.
Serapan capex tersebut digunakan untuk ekspansi kapasitas dan fasilitas distribusi. Selain ekpansi perluasan kapasitas dan penambahan fasilitas distribusi, UNVR tahun ini juga menargetkan peluncuran produk baru serta varian produk baru. (kd)