Bareksa.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tertarik mengakuisisi saham PT Bank Permata Tbk. Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Suhardi Petrus dalam keterbukaan informasi hari ini (Kamis, 21 April 2016).
Suhardi Petrus menyebutkan bahwa Bank BNI ingin membeli sebagian saham Bank Permata yang dimiliki oleh Standard Chartered Plc (Stanchart). “Tapi ini masih dalam tahap penjajakan,” katanya.
Sebagai informasi, porsi kepemilikan saham Standard Chartered di Bank Permata sebanyak 44,56 persen atau setara 5,3 miliar lembar saham. Porsi yang sama juga dimiliki oleh pemegang saham Bank Permata lainnya, yakni PT Astra International Tbk (ASII).
Hingga pukul 14.35 harga saham BNLI melonjak sebesar 24,7 persen menjadi Rp1.135 dari sebelumnya Rp910.
Bahkan transaksi jual beli saham BNLI terkena penolakan otomatis (auto reject), dengan transaksi beli mencapai 31 ribu lot, sedangkan antrean jualnya nol lot.
Grafik: Pergerakan Harga Saham BNLI Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Ciptadana Securities (KI) tercatat sebagai pembeli terbesar saham Bank Permata dengan transaksi beli mencapai 26 ribu lot dengan harga rata-rata Rp1.104,5 per saham atau senilai Rp2,9 miliar.
Nilai transaksi oleh KI setara 40 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham BNLI sore ini yang mencapai Rp7,2 miliar.
Sementara pembeli terbesar berikutnya adalah Bloom Nusantara Capital (GA) yang membeli saham BNLI sebanyak 9 ribu lot pada harga rata-rata Rp1.101,6 atau senilai Rp1 miliar.