Bareksa.com - Penertiban di kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara, sedang ramai dikaitkan dengan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), salah satu pengembang proyek reklamasi.
Padahal kepada sejumlah media, manajemen Agung Podomoro telah membantah dengan tegas.
Seperti dikutip dari Kompas, General Manager Marketing Agung Podomoro, Alvin Andronicus mengatakan, tidak mungkin dalam kondisi "sepanas" ini, APLN berulah macam-macam.
"Enggaklah, Pasar Ikan dan Luar Batang baru dibongkar. Lagi kondisi begini bisa lebih parah. Kami belum ada cerita apa pun di internal mengenai proyek tersebut. Sekarang ini kami sedang konsolidasi proyek yang ada," ujar Alvin.
Meskipun telah ada bantahan, tapi tak dapat dielakan berita tersebut telah berefek negatif terhadap pergerakan harga saham APLN.
Hingga jam 10.20, harga saham APLN telah melemah 1,6 persen menjadi Rp254 dari sebelumnya Rp258.
Grafik: Pergerakan Harga Saham APLN Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Penjualan terbesar saham APLN dilakukan melalui broker Sinarmas Sekuritas (DH). DH melepas 5.520 lot saham pada harga rata-rata Rp254,1 per saham, atau senilai Rp139,6 juta.
Nilai transaksi oleh DH setara 15 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham APLN pagi ini yang mencapai Rp978 juta.
Penjual terbesar berikutnya adalah Daewoo Securities (YP) yang menjual 5.200 lot saham APLN pada harga rata-rata Rp253,8, dengan nilai transaksi mencapai Rp134,6 juta.